Rabu 12 Oct 2011 18:00 WIB

Yunus:Penanganan Korupsi Memang Harus Tebang Pilih

Rep: mansyur faqih/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yunus Husein mengatakan, pemberantasan korupsi di Indonesia harus dilakukan dengan tebang pilih.

‘’Kalau tidak tebang pilih, maka semuanya akan ditubruk. Ini tidak bisa. Kita harus memilih,’’ katanya di Sidang Dengar Pendapat Umum calon pimpinan KPK dengan Panitia Akuntabilitas Publik Dewan Perwakilan Daerah (DPD), di Jakarta, Rabu (12/10).

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) ini mencontohkan, di lembaga yang dipimpinnya, ada sekitar 50 aduan yang masuk setiap harinya. Karenanya, ia melakukan scoring (ranking) terhadap masalah-masalah tersebut. Pendalaman lebih lanjut dan penanganan hanya dilakukan pada aduan-aduan yang dinilai penting.

Begitu juga dengan korupsi. Saat ini banyak sekali kasus korupsi yang masuk. PPATK, katanya, mencatat ada sekitar 2.932 aduan kasus korupsi yang terjadi di daerah. Dari jumlah itu, 44 aduan sudah masuk ke kepolisian meskipun ia tidak tahu bagaimana perkembangan kasus tersebut saat ini. ‘’Makanya harus dilakukan tebang pilih agar penanganan korupsi bisa focus,’’ tambahnya.