REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Direktur Connectere yang berasosiasi dengan Educational Testing Service (ETS) Jessie Cheong mengatakan bahasa Inggris jadi bahasa pengantar yang penting untuk menjalin kerjasama bagi ASEAN.
"Meski tiga dari 10 negara Asean memiliki kesamaan bahasa Melayu, namun bahasa Inggris tetap yang utama," kata Jessie Cheong dalam Seminar Kepemimpinan ETS 2011: Towards a Community of Nations (ASEAN 2015) di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis.
Untuk itu pihaknya mengumpulkan para ahli dari negara-negara ASEAN dan pejabat pendidikan kementerian terkait untuk memberikan masukan. Para ahli, tambahnya menyoroti norma penilaian pembelajaran bahasa Inggris dan tren di negara masing-masing terutama penggunaan "Test Of English for International Communication" (TOEIC) untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris sebagai pengantar komunikasi internasional.
TOEIC menurutnya diperlukan agar para praktisi SDM di masing-masing negara ASEAN dapat dengan mudah melakukan proses perekrutan dan membandingkan secara efektif keterampilan berbahasa dari calon pekerja yang potensial di wilayah ASEAN.
Di Indonesia sendiri masih terjadi kesenjangan dalam pembelajaran bahasa Inggris. Karena itu, pihaknya berharap pemerintah Indonesia ikut membantu permasalahan ini.