Kamis 13 Oct 2011 19:25 WIB

Alhamdulillah, Komunitas Muslim British Columbia Bangun Masjid Pertama

Rep: Agung Sasongko/ Red: Chairul Akhmad
Masjid yang dibangun Asosiasi Muslim British Colombia, Kanada.
Foto: mwlcanada.org
Masjid yang dibangun Asosiasi Muslim British Colombia, Kanada.

REPUBLIKA.CO.ID,  PRINCE GEORGE – Dua tahun tertunda, sebuah masjid di kawasan utara, British Colombia, tepatnya kota Prince George, Kanada, akhirnya resmi dibuka.

Masjid ini merupakan masjid pertama di kota tersebut. "Akhirnya, mimpi membangun sebuah masjid menjadi kenyataan. Lebih dari 15 tahun kami menanti," ungkap Presiden Asosiasi Muslim British Columbia, Mustafa Mohammed, seperti dikutip ABNA.ir, Kamis (13/10).

 

Masjid yang berlokasi di Fifth Avenue ini dirancang oleh arsitek Senbel Sharif. Saat dimintai komentar, Senbel mengaku bangga sekaligus bahagia dengan hasil karyanya itu. "Saya berusaha membuat sebuah bangunan yang indah," papar Senbel.

 

Keinginan untuk memiliki sebuah masjid telah mengemuka sejak lama. Apalagi populasi Muslim di kawasan tersebut tumbuh pesat. "Selepas tragedi 9/11, Islam banyak disalahpahami," kata Presiden BCMA, Sikander Khan.

 

Cendikiwan Muslim, Aasim Rashid, menuturkan kehadiran masjid sangat diperlukan guna memperkenalkan Islam secara lebih luas kepada masyarakat lokal. Dengan hanya cara demikian, kesalahpahaman tentang Islam dapat diluruskan kembali.

 

"Ketika kita membangun masjid, adalah kesempatan yang sangat menguntungkan. Kesempatan itu menyatukan orang-orang dari berbeda agama dalam satu masyarakat," paparnya.

 

Sebelum masjid dibangun, komunitas Muslim Biritish Columbia terpaksa melaksanakan aktivitas ibadah dengan menyewa sebuah motel. Sementara untuk melaksanakan shalat Jum'at, mereka menyewa ruang gereja.

 

Saat ide membangun masjid tercetus, dukungan masyarakat lokal begitu besar. Walhasil, dana sumbangan masyarakat menembus angka US$ 1 juta. Yang menarik, ada seorang anak kecil yang rela menyerahkan hadiah ulang tahunnya untuk diserahkan kepada panitia pembanguna masjid.

 

"Seorang anak perempuan datang setelah mengadakan pesta ulang tahun di rumahnya. Ia menyerahkan bantuan secara langung kepada kami," kata Sikander Khan.

 

Bantuan itu, lanjutnya, menjadi pertanda bagaimana dukungan warga lokal kepada komunitas Muslim. "Sederhana saja, kalau tidak didukung, anak-anak juga tidak akan mendukung," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement