REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta menyatakan kondisi 15 danau yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia saat ini sangat kritis sehingga penanganannya harus diprioritaskan. "Danau-danau ini tersebar di berbagai wilayah, seperti Danau Rawa Pening di Jawa Tengah, kemudian Danau Toba di Sumatera," katanya usai pembukaan Konferensi Nasional Danau Indonesia (KNDI) II di Semarang, Jumat.
Menurut dia, indikator kekritisan kondisi suatu danau dinilai dari berbagai faktor, misalnya, tingkat erosi tanah yang masuk, tumbuhnya bermacam tanaman, yang akhirnya menyebabkan kapasitas air di danau jauh menurun.
Karena itu, kata dia, perlu penanganan untuk memulihkan kondisi danau-danau yang kondisinya sangat kritis tersebut dan harus diprioritaskan, terutama untuk mencukupi pasokan air bagi masyarakat sekitar.
Ia mengapresiasi wilayah Batam yang menambah waduknya menjadi tujuh unit, dari sebelumnya hanya memiliki lima waduk, padahal dari lima waduk yang sudah ada sanggup memenuhi kebutuhan air hingga 2013 mendatang.
"Sekarang tambah lagi dua (waduk, red) menjadi tujuh waduk. Saya apresiasi langkah ini dan berharap daerah-daerah lain mengikutinya," kata Gusti.
Ditanya langkah penyelamatan danau yang kondisinya kritis, ia menjelaskan, prioritas pemulihan akan dilakukan terhadap 15 waduk yang kondisinya sangat kritis, mulai upaya jangka pendek sampai jangka panjang.
Untuk jangka pendeknya, kata dia, danau-danau tersebut akan dirapikan, misalnya dari tanaman eceng gondok, karena sampah dari eceng gondok selama ini cukup besar dan memengaruhi kondisi air danau.
Ia menyebutkan, penanganan terhadap Danau Rawa Pening di Jateng yang kondisinya sangat kritis memang menjadi prioritas dan akan segera dilakukan, tentunya dengan bantuan dari pemerintah daerah setempat.
"Kami berharap masyarakat juga melakukan gerakan ini (penyelamatan danau, red.), dan pemerintah setempat, kalau hanya mengandalkan dari pusat tentunya susah," katanya.
Selain 15 danau yang kondisinya termasuk sangat kritis itu, kata dia, masih ada sekitar 840 danau yang kondisinya termasuk kritis, meski kondisinya tidak separah 15 danau yang diprioritaskan pemulihannya itu.
"Upaya pemulihan danau itu dianggarkan dari kementerian kami. Sektor-sektor lain, misalnya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) juga akan membantu," kata Gusti.