REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - 150 personel Tentara Nasional Indonesia dari Batalyon Zeni Tempur 4/ Tanpa Kawandya Komando Daerah Militer IV/ Diponegoro dikerahkan untuk membantu proses pembersihan Danau Rawa Pening dari eceng gondok. Tumbuhan air tersebut telah menutup hampir seluruh permukaan tempat tampungan air tersebut.
"Ada sekitar 150 personel yang diterjunkan mulai 6-20 Oktober 2011 untuk membantu pembersihan Rawa Pening," kata Komandan Batalyon Zeni Tempur 4/ Tanpa Kawandya Letnan Kolonel Sapto Widhi Nugroho, di Semarang, Sabtu (15/10). Selain tenaga manusia, kata dia, TNI juga mengerahkan tiga alat berat yang berfungsi untuk mempercepat pembersihan eceng gondok.
Ia menuturkan, TNI bersama masyarakat setempat mendapat tugas untuk melakukan pembersihan pada area seluas 30 hektare dari total luas danau yang mencapai 2.500 hektare tersebut. "Penentuan lokasi didasarkan atas kemudahan akses menuju danau serta mekanisme untuk pembuangan eceng gondok," katanya.
Selain itu, kata dia, teknik yang dilakukan untuk pembersihan tersebut juga telah disiapkan. Ia mengakui, terdapat kendala tersendiri dalam upaya pembersihan danau ini dari eceng gondok. Menurut dia, selain bentangan danau yang cukup luas, pertumbuhan eceng gondok yang relatif cepat juga menjadi permasalahan tersendiri.
"Sehari satu wilayah dibersihkan, besoknya sudah tumbuh lagi," katanya. Ia menjelaskan, selain diperlukan upaya penutupan pintu air danau agar ketinggian air tetap terjadi, juga diperlukan peralatan berkapasitas lebih besar untuk pembersihan. "Kami mengusulkan penggunaan kapal keruk untuk mempercepat pembersihan," katanya.
Sebelumnya, Danau Rawa Pening di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, terancam menjadi daratan pada 2021 jika pendangkalan dan eceng gondok yang menutupi sebagian besar permukaannya tidak segera ditangani.
"Perlu segera disusun rencana aksi penyelamatan," kata Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup Arif Yuwono.
Menurut dia, Rawa Pening masuk dalam satu dari 15 danau di Indonesia yang menjadi prioritas untuk ditangani.
Ia menuturkan, sebagian besar danau yang masuk dalam prioritas penanganan tersebut dalam kondisi yang memprihatinkan. Beberapa danau yang masuk dalam prioritas penanganan tersebut antara lain Danau Toba, Maninjau, serta Limboto.