REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Rencana Israel untuk membangun 2.600 unit rumah di Yerusalem Timur mendapat tentangan dari PBB. Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon menyatakan bahwa rencana pemerintahan Presiden simon Peres itu tidak bisa diterima.
"Sekjen sangat prihatin pada upaya Israel melanjutkan rencana permukiman baru Israel di Terusalem Timur yang mereka duduki," kata sebuah pernyataan pers yang dikeluarkan kantor Ban Ki Moon.
Rencana Israel ini dikabarkan oleh Kelompok anti-permukiman Peace Now. Mereka merilis kabar bahwa Israel akan melanjutkan rencana untuk membangun unit rumah di pemukiman perkotaan baru di Yerusalem Timur. Rencana ini mmbuat Palestina marah dan menuntut Israel untuk menghentikannya sebelum keduanya kembali ke pembicaraan damai.
Peace Now memberitahukan bahwa rencana pemukiman tersebut disetujui awal pekan lalu oleh komite kota Israel, yang memberikan lampu hijau untuk melaksanakan kegiatan konstruksi di situs yang dicaplok oleh Israel saat perang Timur Tengah pada 1967.