REPUBLIKA.CO.ID, BAGDAD - Putri tertua Saddam Hussein, Raghad Saddam Hussein, 41 tahun, berencana menerbitkan buku harian hasil tulisan tangan ayahnya. Namun, Ragdad belum menemukan penerbit yang mau mencetak dan mendistribusikan memoar mantan Presiden Irak tersebut.
Haitham al-Harash, pengacara Ragdad mengatakan kliennya tengah bernegosiasi dengan sebuah penerbit untuk menerbitkan buku tersebut. Ragdad mensyaratkan hak dari penjualan buku tersebut masuk ke kantong keluarganya.
"Buku itu nantinya akan mengisahkan penggulingan Saddam oleh AS," papar Haitham membocorkan isi buku tersebut, seperti dikutip al-arabiya.net, Senin (17/10).
Sebelumnya, Oktober 2009 lalu, Kepala Badan Pertahanan Saddam, Khalil al-Dulaimi menulis sebuah buku berjudul 'Saddam Hussein dari Penjara AS.. Inilah yang Terjadi'. Dulaimi mengklaim buku tersebut merupakan memoar asli Saddam yang kemudian dibantah Ragdad.
Sementara itu, pihak Interpol, hingga kini mencari Ragdad atas tuduhan terorisme. Ragdad diburu interpol atas tuduhan pendanaan teroris dan skenario serangan terhadap pasukan koalisi. Menurut informasi terakhir, Raghad dan keluarganya hidup di bawah perlindungan keluarga kerajaan Yordania.