Selasa 18 Oct 2011 11:37 WIB

Sejumlah Pelajar Malaysia Mengeluh Diprovokasi Gara-Gara Kasus Perbatasan

Seorang warga memegang patok tapal batas di Dusun Camar Bulan, Desa Temajok, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalbar. Patok semen tipe D nomor A104 itu merupakan hasil kesepakatan Indonesia-Malaysia 1978.
Foto: ANTARA
Seorang warga memegang patok tapal batas di Dusun Camar Bulan, Desa Temajok, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalbar. Patok semen tipe D nomor A104 itu merupakan hasil kesepakatan Indonesia-Malaysia 1978.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pelajar Malaysia yang sedang studi di Jakarta diminta untuk tidak bereaksi terhadap provokasi isu perbatasan wilayah Malaysia-Indonesia. Demikian seperti dikutip kantor berita Bernama.

Atase Pendidikan Malaysia di Jakarta, Ludinata Misnun, mengatakan ia mengabarkan pada para orangtuan siswa Malaysia yang ada di Jakarta bahwa Kedubes memantau keselamatan siswa.

Ia mengimbau pelajar Malaysia untuk tidak keluar sendirian dan kembali ke rumahnya di Jakarta sebelum tengah malam.

Ia juga mengatakan menerima sejumlah keluhan dari pelajar Kedokteran Malaysia yang ditanya soal konflik perbatasan.

"Sejumlah siswa yang sedang pelatihan di rumah sakit mengatakan mereka diprovokasi oleh sejumlah dokter dan suster Indonesia. Sementara siswa lainnya diganggu oleh staf pengajarnya," kata Ludinata.

Isu pencaplokan wilayah Indonesia oleh Malaysia memang menghangat dua pekan terakhir. Dua wilayah yang diduga dicaplok itu ada di Kabupaten Sambas, Tanjung Datu dan Camar Bulan. Diduga Indonesia kehilangan ribuan hektar lahan akibat patok yang diubah posisinya.

Tapi hal ini dibantah oleh Menhan Malaysia dan sejumlah menteri di Indonesia.

sumber : Bernama
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement