REPUBLIKA.CO.ID, KABUL - Kelompok pertama terdiri 200 tentara Prancis menurut rencana akan meninggalkan Afghanistan, Rabu (19/10). Langkah itu sebagai bagian dari penarikan awal yang diumumkan Presiden Nicolas Sarkozy Juli lalu.
Selanjutnya 200 tentara Prancis lainnya akan pulang sebelum Natal, dengan 600 orang ditarik tahun 2012, menjelang penarikan penuh misi tempur NATO pada tahun 2014 sesuai rencana.
Prancis menempatkan 4.000 tentara di Afghanistan, sebagian besar di distrik Surobi dan di provinsi tetangga Kapisa dan menjadi bagian dari 130.0000 tentara asing yang berada dibawah komando NATO. Perancis memasok dua pertiga dari pasukan internasional adalah tentara Amerika Serikat.
Penarikan itu adalah sesuai dengan proses transisi yang dimulai di tujuh daerah Juli, yang bertujuan menyerahkan tanggung jawab keamanan di seluruh negara itu kepada pasukan keamanan Afghanistan pada akhir tahun 2014.
Amerika Serikat, Inggris dan Belgia mengumumkan penarikan bertahap, dengan sejumlah serdadu AS telah pulang pada musim panas
ini.