REPUBLIKA.CO.ID, DOHA - Sebanyak 15 tawanan Palestina yang dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian pertukaran satu-satunya tawanan Hamas, tentara Israel, Gilad Shalit, yang menjadi tahanan selama lima tahun, telah tiba di ibu kota Qatar, Rabu.
Para tawanan yang telah bebas itu mendarat di Doha dalam sebuah pesawat Qatar yang disewa secara khusus pada pukul 3 waktu setempat dan disambut oleh Wakil Perdana Menteri Ahmad Abdullah Mahmoud, kata seorang pejabat diplomatik Palestina pada AFP.
Pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan ke 15 warga Palestina itu akan dibawa ke sebuah hotel dan diperkirakan akan menjalani pemeriksaan medis Rabu malam.
Israel, Selasa (18/10), mulai membebaskan 1.027 tawanan Palestina dalam dua tahap sebagai pertukaran bagi penyerahan Shalit, yang ditangkap oleh gerilyawan Hamas pada Juni 2006.
Di antara mereka terdapat ratusan tawanan yang sedang menjalani hukuman seumur hidup setelah terbukti terlibat dalam serangan mematikan. Pertukaran itu merupakan harga tertinggi yang pernah dibayarkan oleh negara Yahudi demi pembebasan satu orang.
Ke 15 warga Palestina yang tiba di Doha itu termasuk di antara kelompok pertama sebanyak 477 tahanan yang dibebaskan. Sebagian besar dari mereka dikirim ke Tepi Barat atau Gaza, tapi sekitar 40 orang dianggap sangat berbahaya untuk tetap di ambang pintu Israel.
Qatar mengatakan negara itu siap untuk menampung sekitar 40 bekas tahanan Palestina bersama dengan Turki dan Suriah. Sementara Shalit telah bersatu kembali dengan keluarganya di Israel.