REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Pemain sayap Koln, Lukas Podolski, akan menjadi ancaman terbesar bagi Borussia Dortmund yang pada tiga pertandingan terakhirnya selalu menuai kemenangan, saat kedua tim bertanding, Sabtu (22/10).
Di musim ini, perlahan-lahan Podolski telah kembali menemukan permainan terbaiknya. Ia mencetak enam gol dari sembilan pertandingan Liga Jerman. Bahkan ia mengkreasikan tiga gol lain yang membuat Koln mampu menapaki papan tengah klasemen sementara.
Penampilan bagusnya tersebut juga membuat Podolski kembali mendapat tempat di lini depan Timnas Jerman, setelah sebelumnya tempat tersebut diambil alih oleh striker muda Bayer Leverkusen, Andre Schuerrle.
"Ia luar biasa. Kami hanya perlu untuk menjaga agar (gawang kami) tidak kemasukan di belakang, dan kami tahu ia akan mengurus lini depan," kata bek Koln, Miso Brecko.
Meski sekarang mampu menampilkan permainan bagus, Podolski tidak memulai musim 2010-2011 dengan gembira. Ia menghadapi kenyataan kalau Koln harus bersusah payah untuk merangkak ke papan tengah.
Selain itu, posisi Podolski di Timnas Jerman juga sempat diambil oleh Schuerrle. Schuerlle telah mencetak lima gol dari sepuluh pertandingan internasionalnya, di saat Podolski hanya menjadi pemain cadangan.
Keadaan menjadi lebih buruk setelah pelatih baru Koln, Stale Solbakken, mencabut ban kapten dari lengannya. Podolski, yang kembali ke Koln setelah menjalani tiga musim yang kurang menyenangkan bersama Bayern Muenchen sebenarnya enggan menerima keputusan tersebut.
Di kemudian hari, Podolski justru bisa bermain dengan lebih bebas setelah ia tidak lagi menjabat sebagai kapten.
Dua tembakan kaki kirinya saat Koln menghadapi Hannover 96 pekan lalu, telah mengangkat Koln ke peringkat sepuluh klasemen sementara Liga Jerman. Melihat hal ini, Solbakken pun menuturkan pujian.
"Mungkin (Lionel) Messi lebih hebat dalam menggunakan kaki kirinya, namun kekuatan Podolski sangatlah unik," kata Solbakken.