REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI - Dalam sebuah wawancara kepada televisi, dokter yang memeriksa tubuh Muammar Qaddafi menyatakan bahwa dia mengalami luka fatal akibat peluru yang bersarang dalam ususnya. "Qaddafi ditangkap saat dia masih hidup tapi kemudian dibunuh. Terdapat satu peluru yang menjadi penyebab utama kematiannya karena menembus perutnya," kata dokter yang diidentifikasi bernama Ibrahim.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel membacakan laporan post-mortem dan menceritakan bahwa Qaddafi diseret tanpa perlawanan dari pipa pembuangan, ditembak di lengan dan dimasukkan ke dalam sebuah truk yang terjebak dalam aksi baku tembak saat hendak membawanya ke rumah sakit.
Sebelumnya, Komisi Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Jumat (21/10), meminta penyelidikan dilakukan atas kematian pemimpin Libya terguling, Muamar Qadsafi, yang ditangkap hidup-hidup oleh pasukan pemberontak di kota kelahirannya, Sirte. Permintaan ini menyusul sebuah rekaman amatir yang memperlihatkan seorang pejuang yang berdiri di atas tubuh Qaddafi yang berlumuran darah.
"Kami percaya penyelidikan ini diperlukan. Keterangan lebih lanjut dibutuhkan untuk memastikan apakah dia tewas dalam pertempuran atau ditembak mati setelah ditangkap," kata Rupert Colville, juru bicara Komisi Tinggi PBB untuk HAM.