Ahad 23 Oct 2011 16:13 WIB

23 Desainer Muslimah Gelar Pameran Tentang Jilbab di Austria

Rep: Agung Sasongko/ Red: Chairul Akhmad

REPUBLIKA.CO.ID, WINA – Sekitar 23 desainer Muslimah menggelar pameran bertajuk 'Eksperimen Jilbab' di Wina, Austria. Pameran itu bertujuan untuk memberikan informasi tentang jilbab berikut dengan isu yang menyertainya.

Anggota Asosiasi Pendidikan dan Pengajaran Model (IVY), Renater Tanzberger, menuturkan pengetahuan dunia barat terkait jilbab tergolong minim.

Itu sebabnya pameran ini memberikan kesempatan kepada Muslimah untuk mempresentasikan kepada publik pentingnya jilbab bagi mereka. "Saya saja kesulitan menjelaskan apa itu jilbab," papar Renater sebagaimana dilansir Abna.ir, Ahad (23/10).

Dilek Yucel, salah seorang peserta, segera unjuk kemampuan dengan membuat dua desain jilbab bertuliskan "Jilbab adalah milik saya". "Saya memilih slogan itu karena saya melihatnya bukan hanya sebagai simbol, melainkan ada nilai-nilai di dalamnya," papar Yucel.

Yucel mengaku telah mengenakan jilbab sejak berusia 19 tahun. Sebelumnya, dia tidak berani memakai jilbab. "Banyak temanku yang mengalami perlakuan diskriminatif saat mereka mengenakan jilbab. Tapi aku mulai sadar bahwa perlakuan itu merupakan bagian dari usaha untuk menerapkan Islam secara utuh," ujarnya.

Pakar Politik, Leila Hadj-Abdou menyatakan Islam begitu menghargai perempuan. Bentuk penghargaan itu terungkap dalam anjuran untuk mengenakan pakaian yang menutup aurat.

Ironisnya, oleh pihak tertentu, pakaian yang menutup aurat itu menjadi legitimasi menyudutkan Islam. "Untuk itu kami coba mengamati fenomena ini dalam sejumlah kasus yang disuarakan kelompok pembela hak perempuan dan kelompok sayap kanan Eropa," katanya.

Pameran ini terbuka untuk umum. Pameran dibuka Sabtu (22/10) kemarin dan berlanjut hingga 2 Desember 2011.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement