REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Presiden AS Barack Obama Selasa mengatakan bahwa kematian mengerikan Muammar Qaddafi mengirim pesan kepada diktator di seluruh dunia bahwa lama-lama orang bisa bebas. Obama muncul di NBC "Tonight Show dengan Jay Leno," sebagai bagian dari kampanye pantai barat dan penggalangan dana untuk persiapan upayanya mencalonkan kembali pada pemilihan presiden 2012 dan desakan kepada Kongres untuk meluluskan tindakan-tindakan penciptaan lapangan kerjanya.
Dia mengatakan bahwa Qaddafi, seseorang yang selama 40 tahun "meneror negaranya dan mendukung terorisme," telah memberi kesempatan untuk meninggalkan kekuasaan dan transisi menuju demokrasi bangsanya. "Dia tidak akan melakukannya dan jelas, anda tidak ingin melihat orang sampai pada akhir seperti yang dia lakukan," kata Obama, menurut kutipan wawancara yang disiarkan oleh NBC.
"Tapi saya pikir itu jelas mengirimkan pesan yang kuat di seluruh dunia bagi para diktator bahwa orang lama-lama menjadi bebas, dan mereka perlu menghormati hak manusia dan aspirasi universal mereka."
Almarhum orang kuat Libya itu dimakamkan di sebuah lokasi rahasia di gurun Libya di tengah seruan internasional untuk penyelidikan atas bagaimana dia meninggal setelah ia ditangkap hidup-hidup oleh pemberontak - dan kemudian diterjang oleh peluru pada kepalanya.
Dalam penampilan di NBC, Obama juga mengaku harus memberikan sedikit perhatian kepada seri panjang perdebatan sengit antar pesaing yang berlomba-lomba untuk Republik, untuk membawanya ke dalam pemilihan presiden tahun depan.
"Saya akan menunggu sampai semua orang memilih dari pulau itu," canda dia mengacu pada acara realitas "Survivor" tersebut. "Setelah mereka mempersempit diri mereka menjadi satu atau dua, maka saya akan mulai memberi perhatian," katanya.