REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS – Partai An-Nahda, pemenang pemilu Tunisia, berjanji akan membentuk pemerintahan baru dalam sebulan.
Ketua Partai An-Nahda, Rached Ghannouchi, mengatakan pihaknya sudah mulai membicarakan pembentukan koalisi dengan partai-partai lainnya untuk membentuk pemerintah baru.
"Sangatlah natural jika partai yang memenangkan pemilu akan memimpin pemerintahan. Yang jelas, pemerintahan baru akan kami bentuk tidak lebih dari sebulan,” kata Rached, Selasa, (26/10).
Sementara itu, Pejabat Senior An-Nahda, Nourreddine Bhiri, mengatakan pihaknya yakin An-Nahda dan koalisi bisa memperbaiki kehidupan ekonomi yang saat ini terpuruk. “Kami akan memperbaiki perekonomian sebab itu merupakan kewajiban pemerintah, insya Allah,” katanya.
Pihaknya, ujar Bhiri, juga menginginkan masuknya investasi ke Tunisia. Selain itu, juga menginginkan perekonomian yang bebas. Tunisia membutuhkan investasi dalam jumlah besar untuk mengamankan pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas politik.
Bhiri menggarisbawahi, partainya memiliki dua tujuan. Pertama, An-Nahda menginginkan pembentukan parlemen yang demokratis dengan kepala negara seorang presiden. Selain itu, An-Nahda menginginkan desentralisasi sehingga pemerintah provinsi bisa lebih banyak membuat kebijakan bagi kemajuan provinsinya.