REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Suara mayoritas anggota Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengharapkan ke luar dari koalisi. "Mayoritas mendukung untuk ke luar dari koalisi. DPD, DPC dan DPW mayoritas mendukung. Saya orang lapangan jadi tahu betul," ujar Ketua DPP Partai Keadilan Sejaktera (PKS), Refrizal, di Jakata, Jumat (28/10).
Alasan banyaknya kader PKS yang meminta ke luar, kata dia, karena menganggap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah melanggar komitmen. Ini lantaran penggantian kader PKS, Suharna Surapranata dari posisi Menteri Riset dan Teknologi.
"Ini adalah bentuk sikap tegas, karena komitmen SBY sebagai presiden tidak bisa dipegang lagi," katanya menambahkan.
Ia juga mengaku, para kader tidak takut kehilangan suara. Apalagi, lanjutnya, PKS telah terbiasa dengan perjuangan.
"Kita akan berjuang seperti dulu, ke luar koalisi tidak akan membuat kita kesulitan. Kita biasa dengan kerja partai yang solid," paparnya.
Meskipun mengaku mewakili suara akar rumput mayoritas, namun pengambilan keputusan sikap partai tetap akan diambil di Majelis Syuro yang beranggotakan 99 orang. Majelis ini baru akan menggelar rapat untuk menentukan nasib PKS di koalisi pada November mendatang.