REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG - Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengkonfirmasi bahwa mereka sudah melakukan kontak informal dengan Saif al-Islam Qaddafi, putra mantan pemimpin Libya Muammar Qaddafi, dalam rangka untuk menangkapnya dan membawanya ke pengadilan. Pihak revolusioner dikabarkan tak senang dengan hal ini.
ICC mendakwa Saif al-Islam dan Abdullah al-Senussi, mantan kepala intelijen Libya, dengan kejahatan terhadap kemanusiaan atas pemboman dan penembakan demonstran sipil pada Februari tahun ini.
"Melalui perantara, kami memiliki kontak informal dengan Saif. Jika kami mencapai kesepakatan, langkah-langkah teknis untuk pemindahan Saif segera dilakukan," kata Fadi El Abdullah, juru bicara ICC, Jumat. "Ada skenario yang berbeda tergantung pada negara mana yang akan dia masuki."
Al Jazeera melaporkan dari Tripoli, bahwa pejabat di Dewan Nasional Transisi Libya (NTC)"tidak senang" tentang kontak antara anak Qaddafi yang paling menonjol dan ICC.
"Mereka [NTC] mengatakan dia harus menghadapi pengadilan di sini di Tripoli, bukan di ICC. Mereka bersikeras Saif al-Islam diadili [oleh Libya] tanpa intermediasi pihak ketiga," tulis Al Jazeera mengutip sumber yang dekat dengan NTC.