REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengamat politik Lembaga Ilmu Pemerintahan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro memprediksi PKS tetap memilih berada di koalisi. Meski sebenarnya kecewa lantaran Suharna Surapranata dicopot dari kursi menteri Riset dan Teknologi.
Namun, karena Majelis Syuro lama menyikapinya dan terkesan senyap saja, maka lebih baik PKS legowo. “Respon Majelis Syuro lama dan biasa, jadi lebih baik mereka di koalisi,” kata Siti, Ahad (30/10).
Menurut Siti, meski berkebalikan dengan aspirasi kader daerah yang ingin agar PKS ke luar dari koalisi. Namun, elite PKS sadar tiga kursi di kabinet lebih menjanjikan daripada tidak dapat sama sekali. Konsekuensinya, kata dia, PKS tidak bisa independen dan kritis terhadap pemerintah.
Hal itu berdampak pada wibawa pimpinan PKS yang sedikit turun di mata kadernya yang kecewa melihat realitas itu. “Harusnya DPP PKS menyetujui aspirasi kader bawah biar biasa kritis. Tapi, PKS sepertinya memilih tetap bergabung dalam pemerintahan,” ujar Siti.