REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Jenazah Suramlah (35), tenaga kerja Indonesia yang menjadi korban mutilasi di Malaysia, segera dipulangkan ke kampung asalnya di Desa Sukowono, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso, Jatim.
Yoyok, adik kandung Suramlah di Bondowoso, Senin, mengemukakan bahwa kepastian pemulangan jenazah itu diperoleh setelah dirinya dihubungi oleh staf Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur. Sebelumnya, Yoyok dan anak dari Suramlah berkirim surat ke Kedubes RI di Malaysia memohon bantuan pemulangan jenazah korban.
"Kami bersyukur, setelah sekian lama menunggu kepastian apakah jenazah Suramlah bisa dipulangkan atau tidak, sekarang sudah ada kepastian," ucapnya.
Suramlah ditemukan tewas bersama dengan anaknya Muhammad Sukri di sebuah apartemen Taman Kosas, Ampang, Selangor, Malaysia, Rabu (3/8).
Sementara Kabid Pelatihan, Penempatan, dan Penyaluran Kesempatan Kerja (P3KK) Disnakertrans Bondowoso Asep T Herjadi juga mengakui adanya informasi pemulangan jenazah Suramlah yang ketika berangkat ke Malaysia tidak melalui jalur resmi itu.
"Kami di Disnakertrans Bondowoso bersama dengan para ahli warisnya masih menunggu informasi lanjutan dari Kedutaan Besar RI di Malayasia mengenai kepastian kapan jenazah dipulangkan," tuturnya.
Menurut dia, Kedubes RI bersedia memulangkan jasad Suramlah dari Kuala Lumpur hingga Bandara Juanda. Karena itu, biaya dari Juanda ke Bondowoso harus ditanggung oleh keluarga atau pemerintah daerah setempat.
"Kami berupaya membantu ambulans dari RSUD Bondowoso untuk mengangkut jenazah almarhumah dari Juanda ke Bondowoso. Istilahnya ini tanggung renteng karena biaya lainnya mungkin ditanggung keluarga," paparnya.
Menurut Asep, kalau sudah ada kepastian, pihaknya bersama dengan ahli waris Suramlah akan berangkat ke Bandara Juanda. Kehadiran keluarga korban diperlukan karena saat di bandara itu akan dilakukan penadatanganan serah terima jasad korban.
Sebelumnya, Keluarga Suramlah di Sukowono sangat berharap, jasad ibu tiga anak yang bekerja di Malaysia sejak 2007 itu bisa segera dipulangkan ke desanya di Sukowono. "Saya dan keluarga berharap sekali jasad ibu segera dipulangkan ke rumah," kata Eko Saiful Bahri (20), anak pertama dari almarhumah Suramlah.