REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Polisi saat ini sudah memeriksa tujuh saksi terkait tewasnya Kapolsek Mulia Kabupaten Puncak Jaya, Papua, AKP Dominggus Oktavianus Awes di Bandara Mulia, Senin (24/10) sekitar 11.30 WIT.
"Untuk kasus penembakan Kapolsek Mulia, saat ini sudah diperiksa tujuh orang saksi yang ada di tempat kejadian perkara (TKP) dan yang lain masih dalam pengembangan kita," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Saut Usman Nasution di Jakarta, Senin (31/10).
Polisi hingga saat ini masih dalam taraf pengembangan penyelidikan untuk mencari pelaku penembakan terhadap Dominggus Oktavianus, ujarnya.
Mengenai adanya seorang yang mengirim surat ke Bupati Puncak Jaya, Saut Usman katakan bahwa itu benar dimana seseorang meletakan surat di depan kantor bupati , kemudian setelah dibaca menjelaskan bahwa ada yang bertanggung jawab pada penembakan tersebut.
"Dan ini sedang kita lakukan penyelidikan untuk membuktikan kebenarannya apakah benar. Itu artinya surat anonim atau surat yang tidak jelas, tetapi tetap akan buat masukkan bagi kita," kata Saut Usman.
Peristiwa yang penembakan menimpa Dominggus tepatnya di bandara Mulia, saat bersangkutan didatangi dua orang yang tidak dikenal.
Kapolsek saat berada di depan pesawat dua orang tiba-tiba menyerang kapolsek dengan memeluk kemudian menindas yang satu dari tangannya yang satu orang lagi dari kakinya, hingga terjatuh kemudian kapolsek ini tidak berdaya.
Kemudian keduanya berusaha untuk mengambil senjata api kapolsek akhirnya salah satu berhasil mengambil senjata kapolsek. Kemudian ditembakan ke kepala sehingga kena hidung tembus ke belakang. Selanjutnya, kedua orang itu melarikan diri dan membawa senjata tersebut.