REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM - Israel akan membangun sekitar 2.000 rumah pemukim baru di Jerusalem timur yang dicaplok dan di Tepi Barat. Langkah itu sebagai balasan atas keputusan UNESCO untuk mengakui Palestina sebagai anggota penuh, kata seorang pejabat, Selasa (1/11).
Keputusan Israel itu diambil pada pertemuan Forum Delapan menteri senior pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sehari setelah Palestina dengan berhasil masuk organisasi pendidikan, sains dan kebudayaan PBB itu. "Tindakan itu telah disetujui oleh Forum Delapan ... sebagai hukuman setelah pemilihan di UNESCO," kata sumber tersebut pada AFP.
"Kami akan membangun 2.000 unit perumahan, termasuk 1.650 rumah di Jerusalem timur dan sisanya di permukiman Maaleh Adumim dan Efrat," katanya, merujuk ke permukiman yang mengangkangi bagian timur Jerusalem dan lainnya antara Bethlehem dan kota Hebron di Tepi Barat.
Menurut sebuah laporan, Netanyahu minta agar pembangunan unit-unit rumah baru itu dipercepat. Pernyataan itu mengatakan pembangunan itu akan berada di "wilayah yang menurut pengaturan pada masa depan akan tetap di tangan Israel".
Dengan tiadanya pembicaraan damai, yang macet sekitar setahun lalu akibat perselisihan mengenai pembangunan permukiman, Presiden Palestina Mahmud Abbas telah meminta pengakuan Palestina sebagai negara dari PBB.
Palestina ingin mendirikan sebuah negara di Tepi Barat, Jalur Gaza dan Jerusalem timur, tanah yang Israel rebut dalam Perang Timur Tengah 1967.
Pada Senin, UNESCO memberi Palestina keanggotaan penuh. Israel menyatakan tindakan itu merupakan "tragedi" yang akan merusak upaya perdamaian Israel-Palestina. Sekutu Israel, AS mengatakan sebagai konsekuensi mereka akan berhenti mendanai organisasi itu.
Pertemuan Forum Delapan menteri senior Israel, menurut seorang pejabat, juga memutuskan untuk membekukan secara sementara pengiriman dana pada Pemerintah Otonomi Palestina, hingga keputusan akhir diambil. Israel secara rutin mengirim uang, yang mereka kumpulkan dari pajak dan pungutan lainnya atas nama pemerintah Otonomi Palestina, ke Palestina.