Jumat 04 Nov 2011 14:40 WIB

Kunjungan Wisatawan Asing Meningkat, JK Pesan Konservasi Komodo Jangan Terganggu

Rep: Esthi Maharani/ Red: Siwi Tri Puji B
Duta Komodo, Jusuf Kalla (tengah), menerima obor api Sea Games ke-26 dari Wakil Gubernur NTT, Esthon L.Feonay, di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (26/10).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Duta Komodo, Jusuf Kalla (tengah), menerima obor api Sea Games ke-26 dari Wakil Gubernur NTT, Esthon L.Feonay, di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Duta besar Komodo, Jusuf Kalla meyakinkan konservasi Komodo agar tidak akan terganggu. Terlebih dengan mulai meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke sana baik untuk mendukung Taman Nasional Komodo (TNK) sebagai New 7 Wonder ataupun untuk sekadar berwisata.

“Tentu ke depannya kita buatkan kuota agar tidak semua bisa masuk ke sana,” katanya saat menggelar jumpa pers di kantor pusat PMI di Jakarta Selatan, Jumat (4/11). Kuota itu, lanjut JK, akan membuat batasan maksimal sekitar 300-500 orang. Untuk turis asing, biayanya harus lebih mahal agar masyarakat juga bisa menikmati.

Dengan begitu, ia menyakini sektor ekonomi masyarakat di NTT bisa berkembang tetapi habitat Komodo juga tidak terganggu. Karena, untuk melihat Komodo tidak membutuhkan waktu lama.

Tetapi, ada hal lain yang bisa dieksplorasi di NTT seperti pantainya yang tak kalah indah.

"Kalau lihat Komodo itu paling lama 30 menit, tapi kita bisa ke pantainya yang indah, makan ikan bakar, makan enak atau ke Labuan Bajo," imbuhnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement