REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI- Krisis zona euro sepertinya jauh dari akhir. Usai Yunani, Italia kini mengancam menjadi momok berikut bagi Uni Eropa. Bila itu terjadi, mengatasi Italia jauh lebih kompleks ketimbang Yunani yang lebih kecil
Kenyataan itu disadari betul oleh Perdana Menteri Finlandia Jyrki Katainen. Menurut sang PM, Selasa (8/11), italia terlalu besar untuk bailout (dana talangan) zona euro dan harus mengambil tindakan tegas serta berhenti membuat janji-janji kosong.
"Sulit untuk melihat bagaimana kami di Eropa akan memiliki sumber daya untuk menanggung seluruh utang nasional Italia," kata Katainen kepada parlemen.
Katainen mengatakan, seluruh zona euro menderita karena negara-negara seperti Italia yang telah salah mengurus keuangan publik mereka dan menghancurkan kepercayaan bahwa utang mereka akan dibayar kembali.
"Jika program reformasi menjadi janji-janji kosong, sulit untuk mengembalikan kepercayaan," katanya untuk menekankan bahwa "memulihkan kepercayaan pasar membutuhkan komitmen yang menentukan dan reformasi pro-aktif."
Perdana menteri Finlandia mencatat bahwa salah satu kelemahan struktural zona euro adalah bahwa kepercayaan pada euro pada awal krisis keuangan telah menciptakan rasa aman palsu bahkan pada ekonomi terlemah dalam blok tersebut.
"Di bawah naungan zona euro, mereka menerima kredit murah terlalu banyak."