REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Komando Armada RI Kawasan Timur menyiagakan lima kapal perang di Perairan Bali untuk mendukung tugas pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-19 di Nusa Dua, Bali, pada 17-19 November 2011.
Kepala Dinas Penerangan Koarmatim Letkol Laut (P) Yayan Sugiana ketika dihubungi ANTARA di Surabaya, Rabu (9/11), mengatakan, kelima kapal perang yang disiagakan adalah KRI Banda Aceh, KRI Sura, KRI Kerapu, KRI Slamet Riyadi, dan KRI Karel Satsuitubun.
"Seluruh kapal perang sudah diberangkatkan ke Perairan Bali pada Selasa (8/11) dengan dipimpin langsung Komandan Guspurlatim (Gugus Tempur Laut Wilayah Timur) Laksamana Pertama TNI Sulaeman Banjar Nahor yang berada di KRI Banda Aceh," katanya.
Selain lima kapal perang, unsur kekuatan lain yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Wilayah Laut itu, yakni tiga tim Komando Pasukan Katak (Kopaska), satu tim Dinas Penyelaman Bawah Air (Dislambair), tim kesehatan, dan satu unit heli bell HU-417.
Yayan Sugiana menjelaskan bahwa TNI AL mendapat tugas melakukan pengamanan wilayah perairan di sekitar Bali, seperti patroli laut dan penyekatan, guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dan mengganggu kegiatan KTT ASEAN.
"Tugas pengamanan sudah dilakukan sejak lima hari sebelum KTT dan satgas kembali ke Surabaya lima hari setelah kegiatan itu berakhir," tambah Kadispen.
Selain pemimpin negara-negara di kawasan Asia Tenggara, KTT ASEAN rencananya juga dihadiri beberapa pemimpin negara lain, di antara dari Amerika Serikat, Rusia, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, dan China.
Pada Selasa (8/11) malam, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri meninjau kesiapan lokasi pelaksanaan KTT ASEAN yang terpusat di Nusa Dua, Bali.
Saat memimpin rapat koordinasi persiapan pelaksanaan KTT ASEAN pada Rabu pagi, Presiden menginginkan adanya jaminan keamanan bagi para kepala negara dan pemerintahan, serta anggota delegasi yang hadir. "Lakukan 'security' dan pengamanan yang baik," kata Presiden.