REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Seorang pria yang kalah dalam permainan judi lempar koin di satu festival Filipina melemparkan granat kepada para pemain lain dan ledakannya menewaskan seorang remaja dan melukai 22 orang, kata polisi Selasa.
Pria itu marah karena ia percaya pemain lain di tempat permainan itu telah menipunya, kata Kepala Kepolisian Cotabato, Inspektur Senior Jordaen Maribojo.
"Dia sedang mencari pria yang diyakini telah menipunya. Tampaknya, pelempar granat melihat pria itu di tengah-tengah kawasan perjudian. Ketika dia melihatnya, dia melemparkan granat dan melarikan diri," kata Maribojo.
Ledakan pada Senin itu membunuh seorang pemuda 19 tahun, sementara sebagian dari 22 korban cedera, juga remaja yang menonton atau bermain dalam perjudian tersebut, kata Maribojo.
Insiden itu terjadi di satu festival untuk merayakan 55 tahun terbentuknya lembaga Carmen, satu pedesaan dan kota yang dilanda kekerasan di pulau selatan Mindanao, kata para perwira polisi setempat.
Maribojo mengatakan pihaknya tidak tahu bagaimana penyerang, yang melarikan diri dan masih di jalan itu memperoleh sebuah granat tangan.
Tetapi ia mencatat bahwa senjata dan amunisi relatif mudah masuk ke Carmen, karena gerilyawan tinggal di pinggiran kota dan tempat itu menjadi lokasi serangan bom pemerasan dalam beberapa tahun terakhir oleh berbagai kelompok bersenjata.