Kamis 17 Nov 2011 15:27 WIB

Ups...Hakim Agung 'Iri' Gaji Hakim di Sudan

Majelis hakim saat menggelar sidang di pengadilan (ilustrasi).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Majelis hakim saat menggelar sidang di pengadilan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Hakim Agung Muhammad Saleh menyatakan iri terhadap gaji hakim di Sudan yang paling tinggi dibanding lembaga negara lainnya.

"Begitu bahagianya menjadi hakim di Sudan yang mendapat gaji dan fasilitas wah," kata Hakim Agung Muhammad Saleh, saat acara tanya jawab acara penandatanganan kerja sama antara MA RI dengan MA Sudan di Jakarta, Kamis (17/11).

Muhammad Saleh mengungkapkan bahwa gaji seorang hakim agung di Indonesia Rp14 juta per bulan ditambah remunerasi sebesar 70 persen Rp15 juta. "Jadi sekitar Rp30 juta seorang hakim agung yang pekerjaannya begitu berat namun mulia, sehingga indeks Rp1 juta per hari," ungkapnya.

Hakim agung ini juga mengungkapkan bahwa pihak MA berusaha meningkatkan, namun belum disetujui karena masalah penilaian hakim secara keseluruhan.

Menanggapi hal ini, Ketua MA Sudan, Maulana Galal ed Dien Muhammad Othman mengakui bahwa hakim di Sudan memiliki gaji paling tinggi dibanding dengan lembaga negara lainnya. "Kami telah menentukan sendiri gaji hakim dan seluruh pegawai MA," kata Maulana Galal.

Bahkan ketua MA Sudan ini mengungkapkan bahwa hakim di Sudan setiap enam bulan ada tunjangan buku dan alat-alat lainnya. "Bahkan setiap enam bulan kami memberikan voucher untuk berwisata kemana pun yang mereka inginkan," katanya.

Selain itu, lanjutnya,semua hakim Sudan juga diberikan tiket perjalanan ke luar negeri. "Kalau tidak ingin melakukan perjalanan maka akan diberikan uang saja," kata Maulana.

Keisitimewaan lainnya, lanjutnya, seorang hakim dan anggota keluarganya berobat gratis baik di dalam negeri maupun luar negeri, serta disediakan sebuah mobil selama menjabat sebagai hakim.

Ketua MA Sudan Sudan Maulana itu kemudian mengomentari gaji hakim agung yang tidak lebih dari 3000 dolar AS. "Kami memahami mungkin persoalan ekonomi di negara ini (Indonesia). Namun kami rasa 2.000 dolar pun cukup untuk hidup di Indonesia," kata Maulana yang langsung disambut ketawa para hakim agung yang hadir.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement