Kamis 17 Nov 2011 15:39 WIB

Film Tintin tak Selucu Komiknya.

film tintin
Foto: ap
film tintin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Petualangan Tintin, ternyata menarik perhatian penonton Indonesia. Di Jakarta dan beberapa kota besar, film Tintin diserbu penonton. Meski tidak semeledak film Harry Potter, namun rata-rata di beberapa studio XXI, tiket film Petualangan Tintin, ludes diserbu penonton. ‘’Kami belum membuka dua bioskop, karena memang banyak film bagus. Namun animo penonton terhadap film ini cukup tinggi,’’ Ujar Tya seorang petugas  tiket di Bioskop Pondok Indah XXI, Jakarta Selatan.

Sayangnya, banyak penonton yang kecewa setelah menyaksikan film Tintin. Khususnya bagi penggemar komik bikinan Herge ini. Selain tentunya perbedaan cerita, unsur humor yang menjadi kekuatan komik ini tak banyak tergambar dalam film yang dibesut sutradara berdarah yahudi, Steven Spielberg. ‘’Masih lucuan komiknya, Spielberg banyak bermain di spesial effect,’’ ujar Abra Ismail, pecinta komik Tintin, yang ditemui usai menonton film ini, di Jakarta.

Spielberg memang memadukan banyak karakter dalam menerjemahkan komik Tintin ini ke dalam filmnya. Ia seperti menggabungkan Indiana Jones dan Sherlock Holmes menjadi karakter Tintin. Tak hanya itu, Spielberg juga mengabungkan tiga komik sekaligus sebagai landasan cerita dalam film ini. Tiga komik buatan Herge ini adalah Rahasia Kapal Unicorn, Harta Karun Rakham Merah dan Kepiting Bercapit Emas. Komik Tintin adalah buatan penulis Belgia Herge, nama pena Georges Prosper Remi yang sudah diterbitkan dalam 24 judul dan dengan total penjualan lebih dari 200 juta kopi dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 50 bahasa sejak 1929.

Beberapa karakter komik dipasang Spielberg dalam film ini. Mulai dari detektif konyol  si kembar Thomson, penyanyi opera Bianca Castafiore, pelayan Nestor, Allan musuh abadi kapten Haddock, Snowy. Sayangnya di film ini, tokoh professor Calculus tidak ditampilkan.

Dengan konsep animasi, Spielberg mengandeng aktor Jamie Bell sebagai Tintin, Andy Serkis sebagai Captain Haddock, Daniel Craig sebagai Sakharine, serta Nick Frost dan Simon Pegg sebagai Thomson dan Thompson.

Perbedaan cerita antara film dan komik diakui oleh Spielberg. Ia bersama Jackson memang ingin membuat perbaduan antara gambar bergerak (motion picture) dan animasi tradisional dengan sistem yang dipakai dalam pembuatan film aksi hingga menciptakan "virtual kamera".

Para pemain memakai kostum khusus yang terhubung dengan "kamera virtual" yang dapat merekam gerakan 360 derajat di studio yang memiliki 100 kamera.

Proses pembuatan film tersebut memakan waktu 5-6 tahun dimulai dengan dua tahun penelitian dan pra-produksi, dan memulai "shooting" selama 32 hari pada Maret 2009 dilanjutkan dengan 18 bulan masa pasca produksi.

Film tersebut juga pernah ditunda pembuatannya pada 2008 karena Universal keluar dari produksi film tersebut. Sony akhirnya masuk dan bekerja sama dengan Paramount dan Columbia meneruskan proyek. Dampak dari kekisruhan ini,  Thomas Sangster, pemeran awal Tintin hengkang dari film itu.

 

 

sumber : antara,afp, reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement