REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Leon Panetta kembali mengingatkan mengenai rencana serangan Israel ke instalasi nuklir Iran. Menurutnya, opsi militer bisa memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan pada kepentingan keuangan global.

Hal itu disampaikan dia kepada wartawan yang ikut dalam rombongannya ke Kanada, Jumat (18/11). Panetta menambahkan dirinya juga akan meningkatkan kekhawatiran AS mengenai konsekuensi yang tidak diinginkan dari setiap tindakan militer terhadap Iran selama pembicaraan dengan timpalannya dari Israel Ehud Barak pada Jumat (18/11), termasuk dampak potensial terhadap perekonomian dunia.

AS, lanjut dia, yakin bahwa cara yang paling efektif untuk menghadapi Iran masih ada. Salah satunya adalah dengan menggunakan tekanan diplomatik dan sanksi untuk mencoba mengekang program nuklir negara Islam itu.

"Jelas bahwa melampaui batas itu (serangan ke Iran) akan menimbulkan keprihatinan kita tentang konsekuensi yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi," kata Panetta.

Ia juga mengingatkan bahwa implikasi serangan ke Iran juga akan menimpa pasukan AS di wilayah tersebut. "Dan saya harus memberitahu Anda, ketiga kali, bahwa konsekuensi ekonomi terkait itu, yang bisa berdampak tidak hanya pada ekonomi kita tapi ekonomi dunia. Jadi hal-hal semua perlu dipertimbangkan," imbuhnya lagi.

Lawatan Panetta kali ini adalah untuk menghadiri forum keamanan di Halifax, Kanada. Dalam forum tersebut ia juga berkesempatan melakukan pembicaraan bilateral dengan Barak. "Saya sudah membuat poin-poin sebelumnya dan saya akan membahasnya lagi," kata Panetta, ketika ditanya tentang pesan apa yang akan ia berikan kepada Barak.

Ikuti Whatsapp Channel Republika