REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA - Barak Robertson di Darwin, Australia, akan tambah sesak dengan 2.500 marinir Amerika Serikat. Muncul kekhawatiran di tengah penempatan marinir itu. Namun Jepang tidak memandang hal itu sebagai potensi peningkatakan ketegangan kawasan.
Sikap Jepang dinyatakan Direktur Jenderal Publikasi Kementerian Luar Negeri Jepang, Yutaka Yokoi, di sela-sela KTT ke-6 Asia Timur di Nusa Dua, Sabtu (19/11)
"Keinginan AS untuk menempatkan militernya di Australia merupakan dukungan untuk membangun stabilitas keamanan dan perdamaian di kawasan," kata Yutaka Yokoi menekankan.
Terkait itu, lanjut dia, Jepang tidak melihat kehadiran militer AS di Australia akan meningkatkan ketegangan kawasan termasuk dengan China.
"Itu merupakan salah satu strategi AS untuk mendukung stabilitas dan perdamaian di kawasan," katanya.
Jepang lebih peduli pada cara dan mekanisme mencapai perdamaian dan kesejahteraan di Kawasan Asia Pasifik. Jepang juga sangat berkomitmen mendukung hal itu dan ingin berkontribusi.