Senin 21 Nov 2011 07:15 WIB

Putera Qadafi Diadili di Libya

Saif Al Islam Qaddafi
Foto: CNN
Saif Al Islam Qaddafi

 

REPUBLIKA, JAKARTA -- Seif al-Islam, putra Muamar Qaddafi yang ditangkap, akan diadili di Libya meski ia diburu oleh Pengadilan Kejahatan Internasional, demikian diumumkan Dewan Transisi Nasional (NTC), Ahad.

"Keputusannya adalah ia akan diadili oleh pengadilan Libya. Itu masalah kedaulatan nasional," kata wakil ketua NTC dan juru bicara resmi Abdel Hafiz Ghoga pada jumpa pers.

Ghoga, yang mengkonfirmasi pernyataan sebelumnya oleh menteri kehakiman sementara Libya mengenai tempat persidangan itu, mengatakan bahwa Seif, yang ditangkap Sabtu di Libya selatan, memperoleh "perlindungan yang memadai".

Gaddafi, Seif (39), dan kepala keamanan Gaddafi serta saudara iparnya, Abdullah al-Senussi (62), menjadi buronan utama setelah rejim Gaddafi terguling.

Mereka diburu oleh Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) dengan tuduhan kejahatan atas kemanusiaan, yang dilakukan setelah meletusnya pemberontakan menentang pemerintah Gaddafi pada pertengahan Februari. ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap ketiga orang itu pada 27 Juni.

Sejumlah pejabat NTC dan militer mengatakan, Abdullah al-Senussi ditangkap di daerah Al-Guira di Libya selatan pada Ahad, sehari setelah penangkapan Seif.

Seif al-Islam diburu oleh ICC dalam kaitan dengan kejahatan atas kemanusiaan yang mungkin dilakukan selama penumpasan terhadap pemrotes Libya.

Pada akhir Oktober, seorang jaksa mengatakan, ICC melakukan "kontak informal" dengan Seif melalui perantara.

"Melalui perantara, kami melakukan kontak informal dengan Seif," kata jaksa ICC Luis Moreno-Ocampo dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di kantor pusat pengadilan itu di Den Haag, Jumat (28/10).

"Kantor jaksa menegaskan bahwa jika ia menyerah kepada ICC, ia memiliki hak untuk didengar kesaksiannya di pengadilan, ia tidak bersalah sampai terbukti bersalah," kata Moreno-Ocampo. "Hakim yang akan memutuskan."

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement