REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Calon pimpinan KPK Bambang Widjojanto menyatakan telah mempersiapkan diri menghadapi uji kelayakan dan kepatutan calon pimpinan KPK ang akan dilakukan Komisi III DPR RI, mulai Senin (21/11).
"Saya sudah banyak membaca buku-buku yang terkait dengan pemberantasan korupsi, termasuk buku ini," kata Bambang Widjojanto seraya menunjukkan buku "Perang-Perangan Melawan Korupsi", seusai menjadi salah satu pembicara pada diskusi bedah buku karya Bambang Soesatyo tersebut, di Jakarta, Ahad (20/11).
Bambang Widjojanto menjelaskan, pada uji kelayakan dan kepatutan calon pimpinan KPK. dirinya akan berusaha meyakinkan anggota Komisi III DPR RI bahwa dirinya adalah figur yang tepat menjadi pimpinan KPK selama empat tahun ke depan.
Ia menambahkan, akan menjelaskan sejumlah program kerja seta komitmennya dalam pemberantasan korupsi yang telah terjadi di segala sektor. "Tugas saya adalah mencoba menempatkan diri untuk melanjutkan pembarantasan korupsi, baik dari sisi kompetensi maupun integritas," katanya.
Praktisi hukum ini menambahkan, dirinya mengembangkan pemikiran positif, bahwa DPR RI akan memilih orang yang pantas dengan indikator yang mereka miliki.
Pada uji kelayakan dan kepatutan calon pimpinan KPK pada 21 Nopember hingga 1 Desember 2011, Bambang menyatakan, akan berusaha sebaik mungkin tanpa melakukan kompromi dngan pihak tertentu. "Saya akan menjelaskan, soal visi, misi, dan program secara jelas dan transparan, tapi tidak soal 'deal' dengan pihak tertentu," katanya.
Bambang mengakui, hingga saat ini belum ada sorangpun anggota dewan yang melobinya secara khusus terkait pemilihan calon pimpinan KPK. Namun, menurut dia, sudah ada beberapa fraksi di DPR RI yang memintany menjelaskan visi, misinya, dan program,
"Kalau untuk menjelaskan visi misi, itu relevan, saya terbuka," ucapnya. Bambang Widjojanto adalah salah satu dari delapan calon pimpinan KPK yang akan menjalani uji kelayakan da kepatutan di Komisi III DPR RI, pada 21 Nopember hingga 1 Desember 2011.
Tujuh calon pimpinan KPK yang lain adalah, Abdullah Hehamahua, Abraham Samad, Adnan Pandu Pradja, Aryanto Sutadi, Handojo Sudradjat, Yunus Husein, dan Zulkarnaen.