Senin 21 Nov 2011 14:12 WIB

Penempatan Pasukan AS di Darwin Lemahkan Posisi Indonesia

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Siwi Tri Puji B
protes penempatan militer AS di Darwin
Foto: greenleft.org.au
protes penempatan militer AS di Darwin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengamat ekonomi politik, Ichsanuddin Noorsy menjelaskan, penempatan pasukan Amerika Serikat di Darwin, Australia membuat Indonesia semakin tak berdaya dalam perspektif militer. Apalagi posisi Darwin hanya berjarak 280 kilometer dari Indonesia.   

Menurutnya, dalam kontruksi Asia Timur dan Asia Tenggara, peperangan militer dalam pengertian kontak senjata hampir bisa dipastikan sulit terjadi. Namun dalam konteks pemantauan dan kegiatan intelejen untuk perang ekonomi, pasukan Amerika itu sangat memberi makna bagi kedudukannya sebagai kekuatan tunggal.

Meskipun, katanya, harus diakui bahwa Amerika hingga hari ini adalah negara dengan kekuatan tempur yang tinggi dan belanja pertahanannya hingga 45,7 persen dari total APBN. Amerika sendiri, menyebar pasukannya lebih dari 100 ribu tentara di luar kawasan negaranya. "Dalam hitungan di atas kertas, pendekatan dan kekuatan militer Amerika yang didukung oleh NATO tidak ada lawannya."

Ia menyatakan hal ini dalam konteks isu Papua Merdeka yang dianggapnya menjadi lebih strategis lagi saat Menlu AS Hillary berpendapat bahwa Papua mebutuhkan reformasi legal. "Apa yang dimksud dengan hal itu, tidak jelas,’’ katanya melalui pesan singkat kepada Republika, Senin (21/11).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement