REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pertumbuhan ekonomi Indonesia memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan berbagai sektor ekonomi. Salah satunya, bisnis properti.
Pengaruh itu segera terasa dengan kehadiran kelas menengah baru. Mengapa demikian, sebab kelas menengah baru ini memiliki daya beli yang kuat. Sebagai contoh saja, mereka membutuhkan rumah, bangunan usaha atau tanah.
Kesulitan yang terjadi, informasi yang ada begitu terbatas. Padahal di era seperti sekarang, mutlak hukumnya sebuah masyarakat modern untuk melek informasi.
Di Indonesia, kebutuhan informasi tentang properti begitu terbatas. Informasi yang ada berkisar dari mulut ke mulut dan iklan baris media massa cetak.
Kondisi demikian, jelas kurang memenuhi hasrat masyarakat yang begitu haus akan informasi. Wal hasil, referensi informasi terkesan minimalis.
Berlatar hal itu, situs www.rumah123.com, menggandeng republika.co.id, guna memperluas informasi properti melalui media massa yang dianggap mewakili. Republik.co.id merupakan salah satunya. Sebab, republika.co.id adalah media komunitas Muslim terbesar di Indonesia dengan pembaca setia yang tentu haus akan informasi properti.
Kepala Republika.co.id, Agung P Vazza mengatakan, masyarakat modern membutuhkan informasi yang tak terbatas. Maksudnya, masyarakat tak ingin ketinggalan informasi apapun termasuk soal properti. "Sebabnya, republika.co.id, dalam menyampaikan informasi tidak sebatas tentang masalah keislaman. Namun, ada informasi lain, seperti gaya hidup, teknologi, olahraga, informasi mancanegara dan sebagainya," kata dia.
Karena itu pihaknya menyambut baik tawaran kerjasama rumah123.com, untuk membuat semacam referensi sumber informasi terkait properti. Bagi pembaca republika.co.id, lanjut dia, informasi properti tentu akan menambah pengetahuan terkait perkembangan dunia properti. "Jadi, saya kira kedua belah pihak memiliki kesepahaman yang sama soal informasi properti," kata Agung.
CEO rumah123.com Shaun Di Gregorio menuturkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mengesankan tentu berpengaruh terhadap bisnis properti. Apalagi pertumbuhan itu juga memperkuat daya beli masyarakat. Selanjutnya, mereka segera membutuhkan informasi tentang properti. "Jadi, bisnis properti di Indonesia begitu cerah. Sayang, kalau itu tidak diimbangi dengan informasi yang akurat dan lengkap," kata Gregorio.