REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Politisi Amerika Serikat yang berniat mencalonkan diri jadi presiden, Herman Cain, mengaku sempat mencemaskan salah satu dokter yang menanganinya karena namanya 'terlalu luar negeri'. Salah satu tokoh yang pernah menyerukan perlunya pelarangan pendirian masjid di seantero Amerika ini mempertanyakannya pada asisten dokternya.
"Saya berkata kepada asisten dokter, 'Kedengarannya asing - saya bukan anti dokter asing, tapi (namanya) kedengarannya terlalu asing," kata Cain dalam sebuah acara yang dihadiri ratusan orang. Sang dokter belakangan diketahui bernama Dr Abdallah.
Sang asisten, katanya, menjawab Abdallah berasal dari lebanon. "Oh, Lebanon! Pikiran saya langsung mulai berpikir, tunggu sebentar, mungkin persuasi keagamaannya berbeda dari saya!" lanjutnya.
Dia melanjutkan, "Dia bisa melihat ekspresi wajahku dan dia berkata," Jangan khawatir, Mr Cain, dia seorang Kristen dari Lebanon."
"Haleluya!" Kata Cain. "Terima kasih Tuhan!"
Kandidat Calon Presiden AS dari partai Republik ini terkenal sebagai tokoh anti-Islam. Juli lalu, ia meminta maaf kepada para pemimpin Muslim atas komentar pedas tentang Islam saat berkampanye untuk pencalonan presiden.
“Saya menyesal lantaran telah mengkhianati komitment terhadap jaminan konstitusi terkait kebebasan beragama,” papar Cain dihadapan empat pemimpin komunitas Muslim di Sterling, AS.
Sebelumnya, mantan CEO Godfather Pizza mengatakan, masyarakat AS memiliki hak untuk melarang masjid-masjid berdiri di negeri itu dan mengingatkan bahwa Muslim tengah berusaha memaksakan pelaksanaan hukum syariah di AS. Ia juga mengatakan keinginannya mencegah Muslim mengacaukan pemerintahan AS.