REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA - Tari Saman asal Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam masuk dalam daftar nominasi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO tahun 2011 bersama 22 nominasi lainnya. Dalam sidang Sesi ke-6 Komite Antar-Pemerintah Warisan Budaya Tak Benda UNESCO di Nusa Dua, Bali, yang berlangsung 22-29 November, komite dari 24 negara akan mengkaji seluruh data yang disiapkan Indonesia terkait nominasi tari Saman dan 22 nominasi lainya.
"Kami akan melihat arti pentingnya tarian ini bagi pengembangan nilai universal," kata Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova, di Nusa Dua, Bali, Selasa (22/11) malam.
Sidang ini dihadiri lebih dari 500 delegasi dari 137 negara penandatangan Konvensi 2003 UNESCO untuk perlindungan Warisan Budaya Tak Benda, LSM internasional terkemuka, dan pakar bidang kebudayaan.
Menurut Bokova, sebuah warisan budaya tak benda yang nantinya sudah ditetapkan dalam daftar UNESCO menjadi tanggung jawab negara dan rakyatnya. “Ini bukan merupakan akhir perjalanan, tetapi awal sebuah tanggung jawab,” katanya.
Ia mengatakan penetapan warisan budaya adalah tanggung yang panjang dari pemerintah sebuah negara bersama masyarakatnya untuk menjaga, melestarikan, dan mengembangkannya.
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan tari Saman dipilih pemerintah sebagai nominasi karena tarian ini dinilai sangat mendesak dan paling siap. "Kita tentu menggali sebanyak-banyaknya budaya yang ada, dan kita mendaftarkan dan menguji beberapa budaya yang ada. Dari sekian banyak budaya, yang paling siap adalah Saman itu. Jangan sampai budaya itu hanya didominasi dari Jawa, karena di daerah lain juga masih banyak," ujarnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan pemerintah khawatir, jika tidak segera didaftarkan, tari Saman akan mudah diklaim oleh bangsa lain.