Rabu 23 Nov 2011 15:37 WIB

Korsel Peringati Ulang Tahun Pertama Serangan Korut

REPUBLIKA.CO.ID,

SEOUL - Korea Selatan, Rabu (22/11) memperingati ulang tahun pertama serangan Korea Utara dengan berbagai acara dan satu latihan militer, sementara Pyongyang menuduh Seoul memprovokasi serangan itu.

Ratusan orang berkumpul di taman makam nasional di tengah kota Daejeon untuk mengenang dua Marinir yang tewas. Insiden itu terjadi ketika Korea Utara menembaki pulau Yeongpyeong, dekat perbatasan Laut Kuning yang tegang pada 23 November tahun lalu.

Serangan pertama ke satu daerah yang berpenduduk sipil sejak Perang Korea 1950-1953 itu juga menewaskan dua warga sipil dan menghancurkan atau merusak sejumlah rumah dan gedung-gedung lainnya.

Korut menmbakkan 170 peluru atau roket ke pulau itu, yang memicu kemarahan di Korsel dan internasional. "Bagaimana kita dapat melupakan hari ini?" kata Perdana Menteri Kim Hwang-Sik dalam pidato pada acara peringatan itu di Daejeon

Para anggota keluarga yang menitikan air mata meletakkan karangan bunga di depan foto-foto raksasa dua Mariinir yang tewas itu. "Pengorbanan untuk negara tidak akan pernah dilupakan," kata tulisan dari satu tanda besar.

"Itu adalah satu hari kekejaman, di mana Korut melancarkan satu serangan terhadap daerah kita untuk pertama kali sejak Perang Korea," kata Kim,yang berikrar "tidak akan berkompromi" bagi provokasi-provoksi lebih jauh.

Militer Korsel akan melakukan latihan darat, laut dan udara dekat perbatasan laut yang rawan Rabu petang, mensimulasi satu tanggapan terhadap serangan baru di pulau-pulau "garis depan".

Latihan itu akan melibatkan satuan-satuan artileri Marinir yang berpangkalan permanen di Yeonpyeong, pesawat-pesawat tempur yang bersenjatakan rudal-rudal serangan darat dan satu kapal perusak berbobot mati 4.500 ton. Militer juga akan berada dalam siaga penuh.

Militer, yang menghadapi kecaman keras karena tanggapannya yang lemah tahun lalu, mengatakan latihan itu akan menguji keefektifan pembalasan di masa depan.

Militer berikrar akan memukul balik dengan keras,dengan artileri dan kekuataan udara,bagi setiap serangan baru. Seoul memperkuat tingkat pasukan dan persenjataan-- termasuk peluncur-peluncur multi roket dan helikopter-helikopter tempur Cobra-- di Yeonpyeong dan pulau-pulau garis depan lainnya tahun lalu.

Di Seoul, sejumlah pembelot Korut memprotes pemerintah Korut, menyebut pemimpin Kim Jong Il "jahanam". Serangan tahun lalu itu terjadi delapan bulan setelah tengelamnya satu kapal perang Korsel yang menewaskan 46 pelaut.

Korut membantah tuduhan Korsel bahwa pihaknya menorpedo korvet itu dan mengatakan serangan terhadap pulau itu adalah satu tanggapan pada satu latihan artileri Korsel yang provokatif di Yeonpyeong.

Perbatasan Laut Kuning yang disengketakan itu telah lama menjadi titik rawan dan pada tahun terjadi bentrokan anngkatan laut tahun 1999, 2002 dan November 2009.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement