Kamis 24 Nov 2011 14:57 WIB

Demo di Batam, Polisi dan Buruh Saling Lempar Batu

REPUBLIKA.CO.ID,BATAM--Aparat kepolisian dan buruh yang berunjuk rasa di halaman kantor Wali Kota Batam, Kamis siang, terlibat saling lempar batu.

Peristiwa itu berlangsung sekitar seperempat jam, mulai pukul 11.00 WIB itu ditingkahi tembakan gas air mata oleh aparat polisi untuk membubarkan aksi unjuk rasa tersebut.

Massa pengunjuk rasa yang mendesak penetapan upah minimum kota 2012 sebesar Rp 1,76 juta/bulan berhamburan menyingkir, tetapi beberapa masih bertahan di jalan dan sesekali melempar batu ke arah aparat yang beberapa di antaranya juga membalas dari balik kawat duri halaman kantor Wali Kota.

Beberapa buah dari ribuan sepeda motor yang di parkir di Jalan Engku Putri depan kantor Walikota dan gedung DPRD setempat, dijungkirkan aparat.

Massa yang berlarian menyelamatkan diri dari batu dan tembakan ke gedung DPRD di seberang dan kantor Imigrasi Batam di sebelah kiri, dan ke sekitar Masjid Raya Batam di kanan, kemudian diimbau personel Brimob Polda Kepri untuk mengambil masing-masing sepeda motor dan segera pulang.

Pada pukul 11.38 WIB, Wakil Gubernur Kepulauan Riau Soerya Respationo dan Kapolda Kepri Brigjen Pol Budi Winarso menemui para pengunjuk rasa di badan Jalan Engku Putri.

Soerya minta para pengunjuk rasa jangan terprovokasi siapapun sebab akan merugikan semua pihak.

Ia mengajak demonstran untuk bersama Wali Kota Ahmad Dahlan kembali berunding.

"Kita semua bersaudara," kata Kapolda Budi yang juga minta pengunjuk rasa berunding kembali melalui perwakilan sehingga dapat ditemukan solusi.

Sekitar pukul 12.15 WIB, pertemuan antara perwakilan buruh dan Wali Kota Batam dimulai.

Wagub Kepri Soerya Respationo setelah beberapa menit di ruang pertemuan, meninggalkan tempat.

"Ini domain Pemkot Batam. Kami tidak boleh ikut campur dan hanya dapat mengharapkan perundingan siang ini sukses," katanya.

Bentrokan antara pengunjuk rasa dan aparat meninggalkan hamparan batu, 'paving block' yang dicongkel dan dilemparkan.Beberapa keping kaca bangunan ATM Bank Riau dan pintu kantor Wali Kota Batam pecah.

Ketika perundingan berlangsung, di luar aparat dan pendemo kembali terlibat aksi anarkis, disertai saling hujat.Sekitar 10 pengunjuk rasa ditangkap dan dipukuli aparat sementara pos PMI merawat tujuh buruh yang luka-luka.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement