Kamis 24 Nov 2011 18:56 WIB

Ulama Afrika Keluhkan Pemberitaan Negatif Media Internasional Terhadap Islam

Rep: agung sasongko/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,

 

ISTANBUL--Pemimpin komunitas Muslim Afrika mengeluhkan pemberitaan media internasional yang menggambarkan Islam sebagai agama kekerasan dan intoleran.Keluhan itu disampaikan para pemimpin Muslim Afrika dalam pertemuan Pemimpin Muslim Afrika (SLRMCC) di Istanbul, Turki, Kamis (24/11).

 

Imam Yahya Oyewole dari nigeria menilai untuk menanggulangi menangkal pemberitaan media internasional perlu dilakukan dialog antar agama dan kolaborasi dengan lembaga-lembaga lain guna memaparkan Islam sebagai rahmat semesta alam.

 

Hal serupa juga diungkapkan Sultan Borno, Abubakar Ibnu Umar Garbai El-Kanemi.

Menurutnya, perlu usaha lebih keras dari umat Islam untuk memaparkan kepada masyarakat internasional tentang ajaran Islam yang benar.

 

"Inisiatif kita, umat Islam perlu dilakukan. Apalagi, Islam terus menghadapi tantangan besar lainnya seperti persatuan, perdamaian dan harmoni," kata dia seperti dikutip dailytrust.com.ng, Kamis (24/11).

 

Tantangan itu, lanjut dia, hanya bisa dihadapi dengan berpegang teguh pada ajaran Uslam yang benar. Melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

 

Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan Mr, mengaku bersimpati dengan apa yang terjadi di Afrika. Menurutnya, umat Islam Afrika juga merupakan korban kampanye sistematis yang menyudutkan Islam.

 

"Islam sebagai agama konflik seperti yang digambarkan media adalah keliru," katanya.

 

Media, lanjut Erdogan, menggunakan beberapa contoh marjinal untuk mendefinisikan Islam sebagai agama terorisme dan penuh konflik. "Sebagai Muslim, kita harus datang bersama-sama untuk mengatasi tantangan ini. Turki akan terus membantu komunitas Muslim di Afrika dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi," pungkasnya. Agung sasongko

ISTANBUL--Pemimpin komunitas Muslim Afrika mengeluhkan pemberitaan media internasional yang menggambarkan Islam sebagai agama kekerasan dan intoleran.Keluhan itu disampaikan para pemimpin Muslim Afrika dalam pertemuan Pemimpin Muslim Afrika (SLRMCC) di Istanbul, Turki, Kamis (24/11).

Imam Yahya Oyewole dari Nigeria menilai untuk menangkal pemberitaan media internasional perlu dilakukan dialog antar agama dan kolaborasi dengan lembaga-lembaga lain guna memaparkan Islam sebagai rahmat semesta alam.

Hal serupa juga diungkapkan Sultan Borno, Abubakar Ibnu Umar Garbai El-Kanemi.Menurutnya, perlu usaha lebih keras dari umat Islam untuk memaparkan kepada masyarakat internasional tentang ajaran Islam yang benar.

"Inisiatif kita, umat Islam perlu dilakukan. Apalagi, Islam terus menghadapi tantangan besar lainnya seperti persatuan, perdamaian dan harmoni," kata dia seperti dikutip dailytrust.com.ng, Kamis (24/11).

Tantangan itu, lanjut dia, hanya bisa dihadapi dengan berpegang teguh pada ajaran Islam yang benar. Melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan Mr, mengaku bersimpati dengan apa yang terjadi di Afrika. Menurutnya, umat Islam Afrika juga merupakan korban kampanye sistematis yang menyudutkan Islam. "Islam sebagai agama konflik seperti yang digambarkan media adalah keliru," katanya.

Media, lanjut Erdogan, menggunakan beberapa contoh marjinal untuk mendefinisikan Islam sebagai agama terorisme dan penuh konflik.

"Sebagai Muslim, kita harus datang bersama-sama untuk mengatasi tantangan ini. Turki akan terus membantu komunitas Muslim di Afrika dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi," pungkasnya

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement