REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy dan Presiden AS Barack Obama awal bulan ini menjadi pemberitaan dunia ketika keduanya kedapatan bergunjing tentang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Melalui mikrofon yang diduga keduanya telah dimatikan, Sarkozy antara lain menyebut Netanyahu adalah pembohong.
Lama bungkam, ia akhirnya membeberkan soal hal itu saat bertemu untuk makan siang pada Kamis dengan para pemimpin komunitas Yahudi Prancis. Deskripsi tentang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai pembohong, "Diambil di luar konteks," katanya. Pertemuan itu diadakan di Istana Elysee di Paris.
Sarkozy membuat komentar selama percakapan pribadi dengan Obama pada KTT G20 di kota Riviera Perancis Cannes awal bulan ini dan pernyataan itu terdengar oleh sejumlah kecil wartawan, tetapi tidak awalnya dilaporkan."Saya tidak tahan dengan Netanyahu, dia pembohong," kata Sarkozy pada Obama.
Namun, dalam pertemuan di Paris itu, kelompok Yahudi 'cair' dengan pengakuan Sarkozy. "Presiden menegaskan kembali persahabatan dan dukungan untuk negara Israel sejak awal pembicaraan kita," kata Francis Kalifat, salah satu pemimpin komunitas Yahudi, Badan Bank Yahudi.
Kalifat menambahkan bahwa Sarkozy juga menekankan kuat dan lamanya hubungan dan persahabatan dengan Netanyahu dan keluarga Netanyahu. Sarkozy juga menyatakan keinginan untuk memperbaiki kesalahpahaman.
Kalifat juga mengatakan bahwa Sarkozy memberikan sejumlah penjelasan untuk komentarnya tentang Netanyahu, tapi meminta para pemimpin Yahudi tidak untuk mempublikasikannya.