Senin 28 Nov 2011 05:29 WIB

Saif al-Islam Qaddafi Kini Ketakutan dan Merasa Kesepian

 Saif al-Islam terlihat lemah saat ditangkap di Sebha, Libya selatan
Foto: Daily Mail
Saif al-Islam terlihat lemah saat ditangkap di Sebha, Libya selatan

REPUBLIKA.CO.ID, Anak Mantan pemimpin Libya yang telah dieksekusi, Saif Al-Islam Qaddafi, sekarang dikabarkan mengalami ketakutan dan merasa sendiri. Ia yang kini berada di sebuah lokasi rahasia di Zintan kerap bertanya-tanya apakah ia akan mendapatkan pengadilan yang adil - dan kemudian eksekusi.

Di sekitarnya, tidak ada buku, juga televisi. Ia berada di sebuah rumah yang aksesnya tak mudah di Zintan, tanpa teman, kerabat, atau pengacara. "Yang pasti, ia hanya duduk di sana, memikirkan nasibnya," kata Osama Jueili, kepala Brigade Zintan dan orang yang bertanggung jawab untuk keamanan Saif al-Islam pada The Sunday Telegraph.

Bersamanya, ada 20 pria anggota brigade yang turut menjaga Saif.

Meski berbeda dengan ayahnya, Muammar Qaddafi dan Mutassim Qaddafi yang langsung dieksekusi tak lama setelah ditangkap, namun nasib Saif al-Islam tak lebih beruntung. Belum jelas kapan pengadilan akan digelar, walau keputusannya sudah bisa ditebak: bakal dieksekusi mati.

Penanganan penahanan atas Saif, kata Taher al-Tourki, seorang dosen yang baru kembali dari menyelesaikan PhD di De Montfort University di Leicester, juga sangat 'amatir'. Ia mengatakan, tidak ada tanda kedatangan komite di Zintan. Ia pun tidak diberi kesempatan untuk menemui atau menunjuk pengacara.

Hingga hari ini, selain para penangkapnya, hanya tiga orang lain yang telah diberi kesempatan menemuinya, yaitu dua pejabat dari Komite Internasional Palang Merah dan seorang dokter Ukraina yang berbasis di Zintan, Andrey Murakovsky.

Sebuah pernyataan Palang Merah menyatakan selain dari cedera jari-jarinya yang berkelanjutan,  ia berada dalam kesehatan yang baik.  

Sedang Dr Murakovsky mengatakan ia dipanggil pada hari Ahad pagi oleh Jueili. menceritakan lokasi penahan Saif, ia hanya menyatakan, "Mobil berjalan seperti zigzag, melalui gang kota yang sempit hingga aku tak tahu aku tengah berada di mana," katanya.

Ia menghabiskan waktu sejam bersama Saif. Dr Murakovsky mengatakan pasiennya tidak menunjukkan tanda-tanda depresi atau penyakit lainnya. "Dia berada dalam kondisi normal - hanya mungkin sedikit takut," katanya.

sumber : Telegraph
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement