REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Rencana pembersihan badan Tugu Monumen Nasional (Monas) terpaksa ditunda untuk beberapa waktu ke depan karena kondisi Jakarta saat ini masih diguyur hujan. Bila tetap dilakukan dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan petugas pembersih.
"Awalnya kami memang ingin melakukan pembersihan badan tugu Monas itu tahun depan. Namun kemudian ada kesepakatan pembersihan dilakukan dalam upacara penutupan HUT Monas," kata Kepala Unit Pengelola Monas, Rini Hariyani kepada wartawan di Jakarta, Selasa (29/11). Kemudian, melihat kondisi hujan disertai angin kencang terjadi di Jakarta, maka rencana itu dibatalkan.
Sebab, jelas Rini, kondisi cuaca cerah saja, angin di sekitar areal Monas sudah cukup kencang, ditambah dengan ketinggian Monas yang mencapai 98 meter mengakibatkan kekuatan angin pun semakin kencang.
Apalagi terjadi hujan lebat disertai angin kencang, maka tiupan angin di Monas akan bertambah kencang. Sehingga kalau tetap dilakukan, bisa membahayakan keselamatan banyak orang.
"Karena itu, kami batalkan dilaksanakan hari ini. Kemungkinan besar akan dilakukan pada tahun depan, namun belum bisa ditentukan kapan waktunya. Yang jelas menunggu musim kemarau," jelasnya.
Tim pembersih badan Monas telah datang ke Jakarta pada 26-27 Oktober 2011. Namun akibat hujan deras terus menerus di Jakarta, mereka hanya bisa melakukan kajian awal di area cawan saja.
Rencananya tim asal Jerman ini akan kembali lagi ke Jakarta pada Januari 2012, untuk melakukan kajian pada tugu Monas yang sudah berumur 50 tahun ini.
Setelah itu, hasil kajian tim dari perusahaan yang memiliki spesialisasi mencuci tugu bersejarah di seluruh dunia, akan dipresentasikan di hadapan Gubernur DKI. Presentasi sekaligus meminta izin untuk melakukan pembersihan badan Monas.
"Setelah izin keluar dari Gubernur, maka pembersihan pun dilakukan. Tim Karcher ini menawarkan pencucian sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, jadi anggaran pencucian Monas tidak dialokasikan dalam APBD," ungkapnya.
Sebelumnya, perusahaan yang sama pernah mencuci badan Monas pada 1992. Pada saat itu, pencucian dilakukan menggunakan semprotan air dengan gondola.