Rabu 30 Nov 2011 08:51 WIB

Polda Jatim Usut Tewasnya Tersangka di Mapolsek Raas

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Kepolisian Daerah Jawa Timur menurunkan tim guna memantau kasus tewasnya Dedy Ersan, tersangka kasus pemerkosaan dan pembunuhan di Markas Kepolisian Sektor Raas, Pulau Raas, Kabupaten Sumenep.

"Pada Selasa (29/11) siang sudah ada personel Kepolisian Daerah Jawa Timur yang berada di Sumenep untuk kepentingan kasus tersebut," kata Kepala Kepolisian Resor Sumenep, AKBP Dirin melalui telepon dari Pulau Raas, Rabu.

Ersan yang tersangka kasus pemerkosaan dan pembunuhan ditemukan tewas di Mapolsek Raas pada Senin (28/11) malam sekitar pukul 22.30 WIB, setelah ditangkap pada pagi harinya.

Jenazah korban langsung dibawa ke RSD Moh Anwar Sumenep di Kecamatan Kota, untuk diotopsi.

"Secara internal, kami memang akan melakukan pemeriksaan atas kasus meninggalnya tersangka. Namun, apakah penyebab tewasnya korban terkait indikasi kelalaian anggota kami dalam menjalankan tugas atau sebab lain, kami masih menunggu hasil otopsi yang dilakukan tim dokter forensik dari Polda Jatim," ujarnya, menambahkan.

Dirin bersama sejumlah pejabat Polres Sumenep pada Selasa siang sudah berada di Pulau Raas. Setelah diotopsi, jenazah korban yang warga Desa Guagua, Raas, langsung dipulangkan untuk diserahkan kepada keluarga besarnya.

Polisi menyewa sebuah perahu dari dermaga Dungkek (salah satu kecamatan daratan di Sumenep) untuk mengangkut jenazah korban ke Pulau Guagua, Raas, pada Selasa malam.

Desa Guagua adalah salah satu desa di Kecamatan Raas yang berbentuk pulau tersendiri.

Dalam kondisi cuaca kondusif, perjalanan laut dari Pulau Raas ke Guagua dengan perahu membutuhkan waktu sekitar empat jam.

Sementara perjalanan laut dari Dungkek ke Pulau Raas dengan perahu, juga membutuhkan waktu sekitar empat jam dalam kondisi cuaca kondusif.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement