REPUBLIKA.CO.ID, PBB, NEW YORK - India, Rabu (30/11), menyatakan penghalang terbesar bagi perundingan langsung dalam proses perdamaian Timur Tengah adalah kegiatan permukiman Yahudi yang terus berlanjut di wilayah pendudukan Palestina.
Pernyataan itu dikeluarkan saat Hardeep Singh Puri, wakil tetap India untuk PBB, berpidato dalam sidang pleno mengenai masalah Palestina di Sidang Majelis Umum PBB.
"Penghalang terbesar bagi perundingan langsung ialah kegiatan permukiman yang berlangsung terus di wilayah Palestina yang diduduki Israel," kata Puri sebagaimana dikutip Xinhua. "Kami menyeru Israel untuk menghentikan kegiatan permukiman," katanya lagi menegaskan.
Pembicaraan paling akhir antara Palestina dan Israel macet total pada September 2010, ketika Israel gagal memperbarui moratorium mengenai pembangunan permukiman di Tepi Barat Sungai Jordan dan Jerusalem Timur, sehingga membuat Palestina mundur dari perundingan.
"Namun dagi perdamaian dan keamanan di lapangan, perlu bahwa pembicaraan langsung antara Israel dan Palestina dilanjutkan tanpa penundaan lebih lanjut," kata Puri.
Saat menyampaikan dukungan bagi Palestina merdeka, ia mengatakan India "yakin" bahwa wilayah tersebut memenuhi semua kriteria bagi keanggotaan PBB dan menyampaikan harapan Dewan Keamanan PBB akan mampu mendukung itu secepatnya.
Palestina telah melakukan upaya besar untuk meminta pengakuan bagi negaranya pada 2011, dengan mengajukan permohonan sebagai anggota penuh PBB pada September kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon --yang segera menyerahkan upaya Palestina itu ke Dewan Keamanan PBB.
Upaya tersebut saat ini sedang dibahas di Dewan 15-anggota, tempat sekutu terdekat Israel, AS, diperkirakan dan telah menyatakan akan menggunakan hak vetonya guna menghentikan permintaan itu.