Kamis 01 Dec 2011 14:09 WIB

Mabes Polri Bantah Carly Wilson Takimai Diracun

Rep: bilal ramadhan/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Seorang mahasoswa asal Papua, Carly Wilson Takimai, dikabarkan meninggal dunia secara tidak wajar di RS Tebet, Jakarta Selatan, Senin (28/11) lalu. Setelah Polda Metro Jaya, kini Mabes Polri ikut-ikutan membantah adanya seorang mahasiswa asal Papua yang sengaja diracun

"Tidak ada itu (diracun dengan sengaja). Polisi sudah datang ke rumah sakit untuk diotopsi, tapi mereka (teman-teman Carly) tidak mau," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Saud Usman Nasution kepada wartawan, Kamis (1/12).

Saud menjelaskan tudingan teman-teman Carly yang mengatakan adanya kematian yang tidak wajar serta polisi berupaya menghalang-halangi perawatan Carly, tidak beralasan. Kedatangan polisi ke rumah sakit, tambahnya, bukan untuk menghalang-halangi akan tetapi untuk meminta jenazah Carly diotopsi.

Teman-teman Carly kemudian membuat surat pernyataan penolakan untuk diotopsi terhadap jenazah Carly. Mereka juga berdalih tidak memiliki biaya untuk berobat di rumah sakit. "Pertama kali sakit, lalu sembuh, dibawa pulang malah sakit lagi dan dibawa lagi ke rumah sakit. Di tengah jalan malah meninggal dunia. Diminta otopsi, gak mau mereka," tegas mantan Kepala Densus 88 ini.

Sebelumnya mahasiswa asal Papua, Carly Wilson Takimai, dikabarkan meninggal secara tidak wajar pada Senin (28/11/) sekitar pukul 22.00 WIB, di RS Tebet, Jakarta Selatan. Carly merupakan mahasiswa yang mengadu ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia karena kontrakannya digerebek anggota TNI dan Polri, pada 11 November lalu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement