REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi heran melihat cara dilakukan pemerintah RI menangani masalah Papua. Pemerintah dinilai tidak berbuat apa-apa, sehingga Papua terus bergolak.
“Ada yang aneh dari cara pemerintah dan masyarakat bangsa dalam menghadapi sparatisme Papua. Seakan pemerintahan SBY mengabaikan Papua,” kata Hasyim Muzadi di Jakarta, Ahad(4/11).
Menurut Hasyim, hal aneh juga ada pada pihak yang mengatasnamakan lintas agama. Beberapa waktu lalu, mereka minta supaya pemerintah pemerintah RI jangan sampai melakukan kekerasan di Papua agar tidak ada darah tercecer. Padahal yang melakukan kekerasan adalah gerakan sparatis sendiri.
“Para penggiat HAM getol mengatakan bahwa pemerintah salah karena mengabaikan kemakmuran dan keadilan papua, padahal eksponen Papua sendiri menyatakan di media paling bergengsi di Indonesia, bahwa masalah Papua bukan keadilan dan kemakmuran tapi tidak diakuinya RI oleh PBB membawahi papua sebagai bagian dari NKRI,” katanya.
“Apa sesungguhnya yang terjadi di negeri ini ? Mengapa Papua mau lepas, para pemimpin seperti minum valium ? NKRI diujung tanduk karena sparatisme Papua sebenarnya bukan mainan rakyat Papua, tapi mainan asing dengan konspirasi sangat rapi,” katanya.