Rabu 07 Dec 2011 10:51 WIB

Satu Lagi BUMN Cina Tertarik Investasi di Indonesia

Rep: Ichsan Emrald Alamsy/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perindustrian menyatakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Cina tertarik berinvestasi di sektor tambang. Namun Kementerian Perindustrian mengajukan syarat kepada BUMN tersebut untuk membangun smelter atau pabrik pengolahan mineral karena Undang-Undang Minerba akan melarang segala jenis impor produk tambang dan mineral.

Menurut Menteri Perindustrian MS Hidayat, BUMN asal Cina itu sebenarnya ingin membangun pabrik semen di Papua akan tetapi hal itu tidak jadi dilaksanakan. Hanya saja BUMN tersebut meminta saran untuk berinvestasi pada usaha pertambangan dan pembangkit listrik. ‘’Kalau cocok, bulan depan (Januari tahun 2012) mereka akan kembali,’’ ucap Hidayat di kantornya, Kementerian Perindustrian, Selasa (6/12).

Cuma lagi-lagi Hidayat menyatakan BUMN asal Cina itu memang baru memasuki masa penjajakan. Ia pun juga menambahkan saat BUMN  meminta saran, pihaknya menerangkan minimal biaya pembangunan di luar Jawa mencapai Rp 1 Triliun dan besaran biaya pun takkan berbeda jauh jika ditambah pembangunan smelter.

Ia juga menambahkan jika ia membangun di luar Jawa dengan dana sebesar itu, BUMN tersebut akan mendapatkan tax holiday. Bahkan jika BUMN tersebut membangun smelter maka ia bisa mendapatkan tax allowance. 

Hidayat memang pernah mengatakan sejak dua tahun terakhir lebih dari enam perusahaan BUMN/BUMD asal Cina  berminat untuk berinvestasi di sektor manufaktur dan infrastruktur. Bahkan nilainya pun bisa mencapai 10 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement