REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD - Presiden Pakistan, Asif Ali Zardari, Rabu (7/12) waktu setempat membantah laporan majalah Amerika. Laporan tersebut menyebutkan Presiden mengundurkan diri karena kondisi kesehatan yang buruk.
"Presiden Zardari di rumah sakit Dubai untuk pemeriksaan medis dan pemeriksaan seperti yang direncanakan. Laporan-laporan di beberapa media berspekulasi tentang kegiatan presiden adalah spekulatif, imajiner dan tidak benar," kata juru bicara kepresidenan, Farhatullah Babar.
Pernyataan kantor perdana menteri mengatakan bahwa Presiden Zardari pergi ke Dubai karena adanya masalah pada jantungnya. Setelah tes medis awal di Dubai, dokter menemukan dirinya berada dalam kondisi stabil. Presiden pergi ke Dubai atas permintaan anak-anaknya.
"Para dokter belum menentukan apakah kondisi presiden itu karena reaksi negatif terhadap obat yang dia minum. Ataukah, itu karena perkembangan yang berhubungan dengan pra-kondisi jantungnya," kata pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan antara perdana menteri dan Bilawal Bhutto Zardari --putra Presiden Zardari.
Presiden Zardari meninggalkan Pakistan secara mendadak untuk berobat ke Dubai pada Selasa. Ini setelah dia mengeluhkan sakit jantung.
Majalah The American Foreign Policy mengutip mantan pejabat Amerika menyebutkan pemerintah AS telah diberitahu bahwa Zardari mendapat serangan jantung ringan pada Senin malam. Dia kemudian diterbangkan ke Dubai melalui ambulans udara pada Selasa. Laporan itu juga mengatakan ia mungkin telah menjalani operasi angioplasti pada Rabu dan kemungkinan akan mengundurkan diri jika kesehatannya memburuk.