REPUBLIKA.CO.ID,NUSADUA -- Pihak Istana secara tanggap menyikapi aksi bakar diri di depan Istana Merdeka Rabu (7/12) kemarin. Tanggapan itu harus diberikan agar tidak ada asumsi negatif dikalangan masyarakat.
"Kita tidak ingin aksi ini dianggap sebagai suatu hal yang heroik,"ujar Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparringa disela-sela acara Bali Democracy Forum, Kamis (8/12).
Walaupun begitu, pihak Istana tetap menyampaikan rasa simpati dan keprihatinan atas kasus bakar diri yang terjadi di depan Istana Merdeka Rabu (7/12) kemarin. Presiden bahkan ingin agar upaya penyelamatan kepada pelaku aksi itu dapat dilakukan secara maksimal.
"Kami secara mendalam menyatakan rasa simpati dan sekaligus keprihatinan atas aksi itu. Pusat perhatian Presiden SBY saat ini adalah memastikan bahwa semua usaha menyelamatkan nyawa yang bersangkutan dilakukan secara maksimal,"ujarnya.
Daniel mengatakan bahwa setiap kehidupan mahluk adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa. Tidak ada seorang pun boleh dibiarkan menyia-nyiakan anugerah itu. Untuk itu, pihaknya mendorong agar semua warga negara menjauhkan kekerasan termasuk terhadap diri sendiri.
Demokrasi, lanjut Daniel, harus memuliakan keadaban yang di antaranya datang dari moralitas agama dan kemanusiaan.
Kebebasan berpendapat dan berbagai bentuk kemerdekaan berekspresi hendaknya digunakan untuk membangun tradisi yang di antaranya juga menyertakan kewajiban dan tanggung jawab untuk memajukan kehidupan bersama.
"Dengan kesadaran dan motif apa pun, kami menyayangkan peristiwa itu dan berharap itu akan menjadi peristiwa terakhir yang kita lihat dlm masa hidup kita."Jelasnya.
Sementara itu Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan Presiden telah mendengar ada aksi bakar diri di depan Istana Merdeka semalam.
Beberapa saat setelah peristiwa tragis itu terjadi, kata Julian, Presiden meminta kepolisian berkoordinasi dengan pihak rumah sakit agar segera memberikan pertolongan maksimal kepada pelaku korban aksi bakar diri. Demi menyelamatkan korban, yang masih belum diketahui identitasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika