REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Republik Islam Iran dalam sepucuk surat kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon, Majelis Umum PBB dan Dewan Keamanan PBB menyerukan untuk mengutuk pelanggaran wilayah udara Iran oleh pesawat mata-mata AS, selain mengecam keras pemerintah AS.
Perwakilan Tetap Iran untuk PBB, Mohammad Khazaee, dalam suratnya kepada para pemimpin badan utama PBB menulis, bahwa dengan berlanjutnya gerakan permusuhan AS terhadap Republik Islam Iran, satu pesawat tak berawak AS RQ170 melanggar wilayah udara Iran hingga memasuki sejauh 250 kilometer wilayah Iran di daerah Tabas utara yang menghadapi reaksi tepat waktu dan kuat dari angkatan bersenjata Iran.
"Pemerintah saya menekankan pelanggaran yang jelas dan provokatif pemerintah AS adalah upaya bermusuhan dan bertentangan dengan hukum internasional, khususnya prinsip-prinsip dasar Piagam PBB," kata Duta Besar Khazaee menulis dalam suratnya.
Surat itu menambahkan bahwa Republik Islam Iran menyampaikan protes keras atas tindakan-tindakan bermusuhan seperti itu dan memperingatkan konsekuensi-konsekuensi berbahaya dari tindakan seperti itu. Republik Islam Iran mempertahankan hak yang sah untuk melaksanakan tindakan yang diperlukan dalam rangka melindungi kedaulatannya, kata Khazaee.