REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Iran mengajukan protes secara resmi ke PBB atas peristiwa masuknya sebuah pesawat tak berawak milik AS jauh ke wilayah udaranya pekan lalu. Sebuah cuplikan yang ditayangkan televisi pemerintah Iran menunjukkan sebuah pesawat siluman berteknologi tinggi yang disebut sebagai pesawat tak berawak AS yang berhasil mereka tangkap.
Kementerian Luar Negeri Iran, sebagaimana diberitakan Aljazirah, telah memanggil Duta Besar Swiss, Livia Leu Agosti, dan mengatakan insiden itu sebagai upaya Washington meningkatkan "tindakan provokatif dan rahasianya" terhadap Iran. Kedutaan Swiss merupakan pihak yang menangani kepentingan AS selama negara Adidaya tersebut belum memiliki hubungan diplomatik dengan Iran.
Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa "pemerintah AS bertanggung jawab sepenuhnya atas tindakan, yang bertentangan dengan semua hukum dan peraturan internasional yang dikenal". Iran meminta PBB untuk mengutuk "tindakan rahasia" yang disebut telah mengalami peningkatan dan semakin sering terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Dalam sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-Moon, Duta Besar Iran untuk PBB mengatakan pemerintah menganggap serangan pesawat tak berawak itu "sama saja dengan tindakan permusuhan" dan "pelanggaran dan tindakan agresi".
Dalam laporan yang sama dikatakan bahwa Iran sangat memprotes pelanggaran yang dilakukan sebuah pesawat mata-mata RQ-170 jauh ke dalam wilayah udaranya. Teheran meminta "respon mendesak dan kompensasi dari pemerintah AS".
Media Iran memberitakan bahwa pada Ahad (4/12) malam lalu, kendaraan udara tak berawak tipe RQ-170 ditembak jatuh setelah membuat sebuah serbuan ringan ke wilayah udara Iran. Tapi tidak ada informasi akurat yang diberikan oleh para pejabat Iran letak pasti pesawat tersebut jatuh.
Tetapi media massa di AS mengatakan bahwa pesawat mereka jatuh di Iran timur lebih mungkin karena mengalami kerusakan. Baru-baru ini, televisi pemerintah Iran menayangkan lebih dari dua menit rekaman yang dikatakan sebagai RQ-170 Sentinel yang telah mereka tangkap. Dalam rekaman, diperlihatkan RQ-170 Sentinel dalam kondisi baik dan kerusakan tidak serius.
Kepala Divisi Kedirgantaraan Garda Revolusi Iran, Jenderal Ali Hajizadeh Ami, mengatakan pasukan Iran telah menjatuhkan pesawat pengintai dengan perangkat elektronik penyergapan, yang menyebabkan kerusakan minimum terhadap pesawat tersebut.
Di AS, media massa AS menyebutkan kekhawatiran pemerintahnya bahwa Iran bisa mengakses dan memanfaatkan teknologi canggih yang dimiliki pesawat RQ-170 mereka. Namun seorang pejabat AS, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan bahwa AS memiliki keraguan Iran memiliki keahlian untuk mengeksploitasi teknologi pesawat tersebut.